Silontong.com - Media Israel yang selama ini cendrung menutupi tentang kelemahan dan kegagalan pasukan militer Israel, kali ini terpaksa bicara jujur dan mengakui Israel telah kalah total dalam perang melawan Pejuang Palestina.
Israel Ratapi Kegagalan di Gaza |
Dari hasil penelusuran Silontong pada hari, Rabu (6/8) menemukan sebuah media yang menulis dan mengkritik kebijakan Militer Israel yang menarik pasukannya dari Gaza. Hal tersebut tentu sangat di sayangkan menurut media tersebut.
Seperti di lansir Islampos pada hari Rabu (6/8), bahwa Nehemia Shtrasler, seorang penulis dan blogger Israel, Selasa pagi kemarin (5/8/2014) menyesalkan ditariknya tentar Israel dari Jalur Gaza setelah 72 jam gencatan senjata disepakati antara Israel dan Hamas.
Dalam tulisannya di harian Israel Haaretz, Shtrasler mengecam penarikan pasukan IDF dan menuduh IDF tidak menggunakan otak mereka dalam kasus ini. (Baca: Israel Mulai Tarik Pasukan Dari Gaza)
Membandingkan IDF dengan ‘King Kong,’ Shtrasler menjelaskan kekalahan IDF di Gaza karena tentara yang terlalu berat, besar atau membengkak sehingga setiap gerakan secara tidak sengaja merobohkan rumah, jembatan atau sekolah PBB di Gaza.
“IDF memiliki pesawat terbaik, tank paling canggih dan elektronik yang paling maju, tetapi pikiran cerdas Yahudi telah dimasukkan ke dalam penyimpanan atau bahkan lebih buruk, pikiran cerdas sekarang berada di Hamas,” kata Shtrasler.
Shtrasler mengecam taktik perang Israel dengan menjatuhkan satu ton bom pada bangunan sementara komandan Hamas tetap bertahan di terowongan tanpa tergores sedikitpun. Taktik seperti ini menurutnya hanya akan merugikan Israel di mata dunia.
“Tindakan ini hanya akan membuat ribuan pemuda warga Gaza dan orangtua, saudara dan teman-temannya telah tewas bergabung dengan barisan pencari balas dendam,” tandasnya.
Kemenangan Pejuang Palestina, Kemenangan Palestina
Sementara itu, Ismail Haniyah (5/8/2014) mengatakan bahwa: “Kemenangan militer perlawanan (Pejuang Palestina) dan kekuatan legendaris rakyat kita akan membawa ke pencabutan blokade di Jalur Gaza.”
Seperti di lansir Islampos pada hari Rabu (6/8), bahwa Nehemia Shtrasler, seorang penulis dan blogger Israel, Selasa pagi kemarin (5/8/2014) menyesalkan ditariknya tentar Israel dari Jalur Gaza setelah 72 jam gencatan senjata disepakati antara Israel dan Hamas.
Dalam tulisannya di harian Israel Haaretz, Shtrasler mengecam penarikan pasukan IDF dan menuduh IDF tidak menggunakan otak mereka dalam kasus ini. (Baca: Israel Mulai Tarik Pasukan Dari Gaza)
Membandingkan IDF dengan ‘King Kong,’ Shtrasler menjelaskan kekalahan IDF di Gaza karena tentara yang terlalu berat, besar atau membengkak sehingga setiap gerakan secara tidak sengaja merobohkan rumah, jembatan atau sekolah PBB di Gaza.
“IDF memiliki pesawat terbaik, tank paling canggih dan elektronik yang paling maju, tetapi pikiran cerdas Yahudi telah dimasukkan ke dalam penyimpanan atau bahkan lebih buruk, pikiran cerdas sekarang berada di Hamas,” kata Shtrasler.
Shtrasler mengecam taktik perang Israel dengan menjatuhkan satu ton bom pada bangunan sementara komandan Hamas tetap bertahan di terowongan tanpa tergores sedikitpun. Taktik seperti ini menurutnya hanya akan merugikan Israel di mata dunia.
“Tindakan ini hanya akan membuat ribuan pemuda warga Gaza dan orangtua, saudara dan teman-temannya telah tewas bergabung dengan barisan pencari balas dendam,” tandasnya.
Kemenangan Pejuang Palestina, Kemenangan Palestina
Sementara itu, Ismail Haniyah (5/8/2014) mengatakan bahwa: “Kemenangan militer perlawanan (Pejuang Palestina) dan kekuatan legendaris rakyat kita akan membawa ke pencabutan blokade di Jalur Gaza.”
Ismail Haniyah Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina |
Dia juga menyatakan dukungan penuh kepada delegasi Palestina di ibukota Mesir Kairo. “Semua orang bersatu berdiri di belakang delegasi kami di Kairo. Kami telah memenuhi semua prosedur diplomatik.”
“Apa yang musuh tidak bisa capai di medan perang fisik maka mereka juga tidak akan capai di medan perang diplomatik,” jelas Haniyah yang rumahnya hancur diserang Israel. Namun baginya rumah tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan rakyat Palestina.
Selain itu, Ismail Haniyah juga sebagai orang yang ikut dan terjun langsung ke medan perang. Banyak yang terharu dengan hal tersebut.
Sumber: silontong.com