Silontong.com - Pasukan Israel dikabarkan sudah mulai melakukan penarikan beberapa unit pasukan perang dengan alasan sudah menyelesaikan misinya selama tiga pekan, yakni menghancurkan terowongan Hamas.
Pasukan Israel Mundur |
Seperti laporan yang di kabarkan dari Islampos, bahwa beberapa unit tentara Israel sudah mulai ditarik dari Jalur Gaza, Sabtu malam (2/7/2014).
Komandan Brigade Golani Israel Ghassan Alian, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa unitnya sudah menyelesaikan misinya di bagian utara Gaza setelah tiga pekan.
Tentara Israel pimipunan Alian inilah yang telah melakukan sebagian besar operasi di Gaza sejak awal perang Israel di Gaza pada tanggal 7 Juli.
Alian mengatakan bawah misi utama tentara Israel adalah untuk menghancurkan infrastruktur Gaza, khususnya terowongan.
Dia mengatakan pasukannya juga telah membunuh puluhan “teroris”.
Surat kabar Israel Haaretz, sementara itu, mengutip beberapa sumber Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pasukan Israel telah mulai menarik diri dari Gaza.
Sumber-sumber militer Israel mengatakan bahwa mereka akan segera mengumumkan keberhasilannya dalam menghancurkan semua terowongan Gaza, dalam waktu 24 jam ke depan.
Pidato Netanyahu-Ya’alon Sebuah Deklarasi Kegagalan dan Kekalahan
Komandan Brigade Golani Israel Ghassan Alian, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa unitnya sudah menyelesaikan misinya di bagian utara Gaza setelah tiga pekan.
Tentara Israel pimipunan Alian inilah yang telah melakukan sebagian besar operasi di Gaza sejak awal perang Israel di Gaza pada tanggal 7 Juli.
Alian mengatakan bawah misi utama tentara Israel adalah untuk menghancurkan infrastruktur Gaza, khususnya terowongan.
Dia mengatakan pasukannya juga telah membunuh puluhan “teroris”.
Surat kabar Israel Haaretz, sementara itu, mengutip beberapa sumber Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pasukan Israel telah mulai menarik diri dari Gaza.
Sumber-sumber militer Israel mengatakan bahwa mereka akan segera mengumumkan keberhasilannya dalam menghancurkan semua terowongan Gaza, dalam waktu 24 jam ke depan.
Pidato Netanyahu-Ya’alon Sebuah Deklarasi Kegagalan dan Kekalahan
Pidato Netanyahu-Ya’alon |
Pada waktu yang sama (2/8) Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan Menteri Perang Moshe Ya’alon menyampaikan pidato seperti yang di laporkan laman BeritaSatu, bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahhu menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir setiap aksi serangan dari Hamas. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikatakannya akan terus menyerang Palestina meski mereka telah menyelesaikan misi utamanya menghancurkan terowongan lintas perbatasan dari wilayah tersebut.
“Setelah menyelesaikan operasi anti-terowongan, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan bertindak dan terus bertindak, sesuai dengan kebutuhan keamanan kami dan hanya sesuai dengan kebutuhan pertahanan kami,” ujar Netanyahu.
“Ini kami lakukan sampai mencapai tujuan kami untuk memulihkan keamanan untuk Anda, warga Israel,” tegasnya.
Otoritas Gaza mengkliam sebanyak 47 warga Palestina terbunuh selama operasi malam hari yang dilakukan Israel.
Mensikapi pidato Netanyahu tersebut, Hamas melalui Anggota Biro Politik Hamas Izet Rasyq mengatakan bahwa pidato Netanyahu tidak lain membuktikan kepanikan dan kekalahannya, serta pengakuan atas kegagalan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, juga sebagai upaya untuk meningkatkan spirit militernya yang sudah runtuh.
Rasyq menyatakan bahwa penjajah Zionis harus bertanggung jawab penuh atas dampak dari agresi ini dan kejahatannya terhadap warga sipil yang terisolasi di Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina akan terus menghadang agresi Zionis dan membela rakyatnya sampai dihentikan agresi, pembebasan blokade dan dicapainya hak-hak rakyat Palestina secara adil.
Dia menegaskan bahwa darah para syuhada dan korban luka tidak akan terbuang percuma. Penjajah Zionis akan membayarnya dengan harga yang mahal atas kejahatannya dan rakyat Palestina akan menuntut pada komandan Zionis sebagai penjajah perang.
Sementara itu Jurubicara Hamas Fauzi Barhum menilai bahwa pernyataan Netanyahu disampaikan untuk menghadapi krisis yang dialami dia dan militernya, seperti yang diberitakan Info Palestina
“Setelah menyelesaikan operasi anti-terowongan, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan bertindak dan terus bertindak, sesuai dengan kebutuhan keamanan kami dan hanya sesuai dengan kebutuhan pertahanan kami,” ujar Netanyahu.
“Ini kami lakukan sampai mencapai tujuan kami untuk memulihkan keamanan untuk Anda, warga Israel,” tegasnya.
Otoritas Gaza mengkliam sebanyak 47 warga Palestina terbunuh selama operasi malam hari yang dilakukan Israel.
Mensikapi pidato Netanyahu tersebut, Hamas melalui Anggota Biro Politik Hamas Izet Rasyq mengatakan bahwa pidato Netanyahu tidak lain membuktikan kepanikan dan kekalahannya, serta pengakuan atas kegagalan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, juga sebagai upaya untuk meningkatkan spirit militernya yang sudah runtuh.
Rasyq menyatakan bahwa penjajah Zionis harus bertanggung jawab penuh atas dampak dari agresi ini dan kejahatannya terhadap warga sipil yang terisolasi di Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina akan terus menghadang agresi Zionis dan membela rakyatnya sampai dihentikan agresi, pembebasan blokade dan dicapainya hak-hak rakyat Palestina secara adil.
Dia menegaskan bahwa darah para syuhada dan korban luka tidak akan terbuang percuma. Penjajah Zionis akan membayarnya dengan harga yang mahal atas kejahatannya dan rakyat Palestina akan menuntut pada komandan Zionis sebagai penjajah perang.
Sementara itu Jurubicara Hamas Fauzi Barhum menilai bahwa pernyataan Netanyahu disampaikan untuk menghadapi krisis yang dialami dia dan militernya, seperti yang diberitakan Info Palestina
Sumber: Silontong.com