Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Rabu, 08 Juni 2016

"REBUT Dulu, Baru RIBUT"


[portalpiyungan.com] Seingat saya.... Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, adalah orang yang pertama kali mengungkapkan istilah tersebut ("Rebut dulu, Baru ribut") sebagai wujud keprihatinan beliau atas kondisi ummat Islam yang terus bertengkar dalam memandang persoalan kepemimpinan di era demokrasi seperti saat ini.

Miris memang. Disaat musuh-musuh kita dari beragam aliran, isme, dan ideologi terus mengkonsolidasikan diri dengan satu agenda bersama: "Asal Bukan Islamis"; kita justru belum beranjak dari perdebatan tentang (sarana) demokrasi ini. Sebagian kita masih menganggapnya subhat, bid'ah, bahkan ada yang sampai derajat mengharamkannya.

"Saya tidak mau berdebat. Kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut," ungkap Habib Rizieq.

Jakarta adalah potret ironi kepemimpinan sebuah negeri muslim. Bagaimana mungkin seorang yang berasal dari etnis dan agama minoritas bisa memimpin dan mengacak-acak keyakinan mayoritas?

Miras dibebaskan....
Judi dibolehkan.....
Pelacuran difasilitasi...

Bahkan kemarin, dia mulai ikut campur soal pakaian siswi muslimah.
Siapakah yang merasakan dampak ini semua? Apakah hanya kalangan yang membolehkan sarana demokrasi saja, atau kita semua?

Sudah saatnya tokoh-tokoh ummat melepaskan ego, agenda, dan keributan tak substantif demi kepentingan ummat yang lebih luas. Rebut saja dulu, baru kita ribut. Dan disinilah seharusnya partai-partai Islam berperan sebagai kanal saluran politik kebersamaan ummat.

Sejarah politik ummat memang tidak selamanya manis. Konflik dan intrik internal seringkali menjadi ganjalan. Tapi yang pasti, mereka tahu kapan saatnya menyingkirkan ego dan kepentingan sempit ketika menghadapi musuh bersama.

Begitulah misalnya Syaifuddin al-Quthuz mencontohkan dalam perang Ain Jalut saat menghadapi Mongol. Sebagai penguasa Bani Mamluk di Mesir, ia berikan amnesti kepada kalangan Bahriyah yang pernah berusaha melakukan pemberontakan, ia lakukan rekonsiliasi dengan kalangan Mu'izziyah sebagai rival politiknya, ia undang tokoh-tokoh oposisi untuk kembali ke Mesir, dan kemudian melakukan konsolidasi dengan Bani Ayyub di Syam.

Semua dilakukan demi kepentingan ummat yang lebih luas, yakni menghadapi perang besar dengan pasukan Mongol yang belum pernah kalah sekalipun dalam setiap pertempuran.

Ramadhan 685 H menjadi hari yang bersejarah. Di bawah komando langsung Syaifuddin al-Quthuz, pasukan Mongol dibuatnya porak poranda dan pulang dengan menanggung kekalahan.

Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan menjelang adalah test case bagi perwujudan wihdatul ummah dalam agenda kepemimpinan. Jika ini gagal, maka sulit mengharapkan agenda bersama di pilpres 2019 yang akan datang. (by Erwin Al-Fatih)



Source http://ift.tt/1VNkquh

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Bahkan KPK pun Berguru ke Kang Emil Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan pemkot Bandung akan memberikan hibah kepada KPK berupa aplikasi/software anti-korupsi dan anti-KKN yang nantinya akan digunakan tim KPK untuk disebarkan ke seluruh pemerintah daer…
  • Taman-taman di Turki Dilengkapi Kursi Dengan Charger Listrik Tenaga Matahari Di taman-taman kota Turki dan universitas-universitas. Kini disediakan kursi-kursi taman yang dilengkapi charger listrik dari tenaga matahari (solar cell/panel surya). Pelayanan yang diberikan pemerintah Turki yang dipimpin…
  • Tere Liye: Mau dia ganteng/cantik pol, percuma kalau gak sholat “Jika calon suami, calon istri kalian tidak shalat, lebih baik pikirkan sepuluh kali sebelum melanjutkan menikah. Saya tahu, orang boleh jadi berubah, tapi biarkan saja dia berubah dulu sebelum menikah, membuktikan rajin sh…
  • Selama Ramadhan Hiburan Malam Ditutup di Padang Seluruh tempat hiburan malam di Kota Padang, Sumatra Barat ditutup dan tidak beroperasi selama bulan puasa 1437 hijiriah. Jika tetap beroperasi akan dilakukan tindakan tegas oleh Pemerintah Kota Padang. Penegasan itu disam…
  • Erdogan: KB Bukan Untuk Umat Islam Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak warga Muslim negaranya untuk menolak kontrasepsi dan memiliki lebih banyak anak. Dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung oleh televisi Turki, Senin (30/5), Erdogan mengata…

Pages

Back To Top