Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Minggu, 19 Juni 2016

Gara-Gara Ikan Cakalang, Menteri Susi Kelihatan Aslinya


[portalpiyungan.com] Penerbitan izin impor 2 ribu ton ikan cakalang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) disorot. Kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ini, tidak sesuai dengan gembar-gembornya.

Ketua Bidang Hukum dan Perlindungan Nelayan, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Marthin Hadiwinata mengatakan, keputusan Menteri Susi membuka izin impor ikan sebanyak 2 ribu ton ini, merupakan suatu ironi. Sekaligus aksi menggelikan dan mengerikan.

"Masyarakat nelayan kita sepertimua dibohongi oleh impor ini. Karena produksi (ikan) yang digembar-gemborkan menteri melimpah, nyatanya kok ada impor," kata Marthin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 18 Juni 2016.
Padahal, kata Marthin, produksi ikan nasional pada Mei 2016, mengalami deflasi 0,45%. Dengan kata lain, produksi ikan di dalam negeri, sangatlah berlebih.

"Mengutip data BPS Mei 2016 kemarin, untuk produksi ikan dari nelayan itu mengalami deflasi atau peningkatan 0,46 persen. Namun, peningkatan ini tidak diikuti oleh nilai tukar nelayan. Artinya, kesejahteraan nelayan masih memprihatinkan. Memang tidak ada upaya dari Mentei Susi dan jajarannya untuk mensejahterakan nelayan kita." papar Marthin.

Dikatakan, impor ikan untuk industri bahan baku tidak perlu dilakukan karena nelayan Indonesia mampu memenuhi hal ini, cuma saja distribusi ikan nasional tidak begitu efektif. "Industri ikan kan banyak di Jawa dan Bali, tapi yang terbanyak diproduksi nelayan di Sulawesi, Kalimantan. Nah, ini yang harus di benahi oleh pemerintah," katanya.

Sekedar informasi, saat ini sudah ada 23.652 ton ikan impor yang masuk ke Indonesia, sejak Januari hingga April. Kebijakan itu merupakan ancaman nyata bagi nelayan dan industri perikanan Indonesia.



Source http://ift.tt/1Yz0zPT

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Umat Islam Indonesia Berbagai Ifthar Untuk Palestina dan Suriah [portalpiyungan.com] Bulan puasa identik dengan bulan berbagi. Berbondong-bondong umat islam memanfaatkan momen bulan puasa ini untuk berbagi. Banyak yang tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Kesempatan berbagi di bulan y…
  • Din Syamsuddin: Tutupnya Warung Makan di Siang Hari Saat Puasa Harus Jadi Budaya [portalpiyungan.com] Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan upaya mendiskreditkan umat Muslim bisa memicu radikalisasi yang berdampak negatif bagi bangsa Indonesia. "Kalau treatment terh…
  • "Hidup Bersama Al-Quran" by @Fahrihamzah Oleh: Fahri Hamzah 1. Bagi yang seperti saya, Baca Qur'an sejak kecil dan membaca tulisan Arab ya.. Itu nikmat sebagai ibadah... Tapi... 2. Cobalah baca dengan arti dan tafsir...dalam bahasa Indonesia (seperti saya) Alham…
  • Standar Kebenaran Dalam Islam Sudah Jelas, Bukan 'Semau Gue' Oleh: Hasmi Bakhtiar Alumni Al-Azhar, S2 Lilla Prancis 1. Alhamdulillah, masih Allah berikan kenikmatan berislam. Bisa mengagungkan asma-Nya di waktu subuh walau di negeri yang muslimnya minoritas. 2. Tadi di rakaat terak…
  • Muzammil Kerdilkan PKS [portalpiyungan.com] Pernyataan Almuzammil Yusuf bahwa PKS makin solid tanpa Fahri Hamzah adalah tindakan mengkerdilkan PKS dan kadernya yang terus berusaha agar PKS diterima dalam masyarakat Indonesia yang lebih luas. Almu…

Pages

Back To Top