Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Minggu, 17 April 2016

[CATATAN] Transaksi Misterius Akhir 2013 dan 2014


Transaksi Misterius Akhir 2013 dan 2014

Dalam sebuah sampling untuk audit sebuah lembaga, ditemukan ada transaksi misterius ke rekening pribadi di tiga hari terakhir 2013. Dalam audit, sebagaimana riset, hanya melakukan sampling. Tidak mungkin semua transaksi atau laporan dirunut satu-satu karena terlalu banyak. Tentu ada metode samplingnya sehingga yang tidak wajar atau misterius terdeteksi.

Saya tahu beliau tidak akan menyebut nama, jadi saya pancing yang dijawab, "komandannya sibuk blusukan di luar, jadi tidak tahu sepak terjang wakilnya di dalam termasuk urusan fulus. Kalau ini diblow up, ntar dikira kami menjegal langkah seseorang yang lagi mau naik pangkat."

Pertengahan 2014, saya sudah tulis hal ini di status, bahwa yang hobi teriak (saya ga bilang dia tong kosong) itu biasanya menutupi sesuatu.

Waktu itu, karena terlalu sibuk untuk membela komandan tersebut, Anda-anda mengabaikan substansi yang lebih penting. Bahkan Anda-anda tidak memberi ruang bahwa yang saya bagi ke Anda pasti ngarang, tidak perlu dites kebenarannya.

Maka kalau 2014 ada transaksi misterius lagi, mungkin dikiranya yang tahun sebelumnya lolos euy, cobain lagi ah.
Yang di luar kelihatan kinclong, bersih, imut, belum tentu begitu. Ada satu tokoh lagi yang polanya mirip. Yang jaga keuangan di kantornya, yang tidak punya kepentingan untuk ngarang cerita bilang begini ke saya, "Di luar saja lembaga kami kelihatan kinclong. Padahal secara administrasi keuangan, saya yang ngurus di dalam sampai ngos-ngosan. Amburadul banget dan beliau punya preferensi ke teman2nya dalam tender. Mana bentar lagi sepertinya beliau naik pangkat, setelah tidur ndlosor di gerbong. Ga akan diutik-utik." Saya masih memberi ruang objektif ketika merespons bahwa ketika mentransformasi sebuah lembaga, ketika fokus ke luar, konsekuensi ke dalam jadi awut-awutan dulu.

Maka sejak itu saudara2, saya tidak lagi mempercayai integritas dua tampang imut imut. Rasanya kok aneh kalau saya bisa punya akses ke dua narasumber ini, sedangkan media dan lembaga penegak hukum tidak? Maka saya heran, bagaimana bisa sosoknya dikenal bersih di media?

Bagaimana kalau cerita yang saya dengar salah? Tinggal dibuktikan. Bukankah begitu? Daripada sibuk membantah, lebih baik dibuktikan dulu.

Di luar wewenang saya untuk membuktikan, tapi semua clue yang saya tahu sudah saya berikan. Sampai disini batas tanggung jawab saya sebagai citizen. Bahkan identitas dua narasumber saya tidak terlalu penting, karena untuk membuktikan, fokus di data yang saya maksud.

*Dari fb Sidrotun Naim



Source http://ift.tt/269W4ij

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Suara Simpatisan PKS 1. Bismillahhirrohmannirohiim, ba'da bayanat resmi PKS seputar pemecatan akhina Fahri Hamzah, para simpatisan PKS terbelah sikapnya. 2. Kami adalah simpatisan PKS, hanya numpang ngaji ke murabbi yg kader PKS. Elok sungguh …
  • Pejuang Di Tengah Badai Pejuang Di Tengah Badai Oh Tuhan beri kami cinta. Cinta abadi tulus kepadamu. Cinta yang menyatukan hati kami. Oh tuhan beri kami cinta ...... Badai pasti kan berlalu. Dengan Cinta, Bekerja & Harmoni. Penggalan sebuat…
  • “Adakah anak Istana sedang bermain-main di rumah Tarbiyah kita?” Ada pertanyaan nakal: “Adakah anak Istana sedang bermain-main di rumah Tarbiyah kita?” Tidak usah serius menjawabnya. Baik menyangkal atau pun menduga-duga ada. Apalagi yang memastikan ada. Bahkan Arsitek Peradaban barisa…
  • KISAH HEROIK ANTARA JUNDIAH DAN QIYADAH KISAH HEROIK ANTARA JUNDIAH DAN QIYADAH 1. Perbedaan metode perjuangan politik antara Necmettin Erbakan "Qiyadh" dan Erdogan "Jundiah" sangat kentara. Perbedaan ini terwujud dengan didirikannya Partai Keadilan dan pembangu…
  • Pragmatisme Menguat, Ideologi pun Meluntur Oleh: Sitaresmi S Soekanto (Doktor Ilmu Politik UI) 1. Menguatnya pragmatisme dan melunturnya ideologi partai-partai politik saat ini di Indonesia menyebabkan identitas sebuah partai politik semakin sulit dibedakan dengan …

Pages

Back To Top