Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 03 Maret 2016

4 Makna Menakjubkan Kata 'Insya Allah'


Oleh Hasan Basri Tanjung MA

Dalam buku Asbabun Nuzul yang disusun oleh KH Q Shaleh dkk (1995) menukil riwayat mengenai asbabun nuzul (sebab turun) surah al-Kahfi ayat 23-24. "Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24).

Suatu hari, kaum Quraisy mengutus an-Nadlr bin al-Harts dan Uqbah bin Abi Mu'ith menemui seorang pendeta Yahudi di Madinah untuk menanyakan kenabian Muhammad. Lalu, kedua utusan itu menceritakan segala hal yang berkaitan dengan sikap, perkataan, dan perbuatan Muhammad.

Lalu, pendeta Yahudi berkata, "Tanyakanlah kepada Muhammad akan tiga hal. Jika dapat menjawabnya, ia Nabi yang diutus. Akan tetapi, jika tak dapat menjawabnya, ia hanyalah orang yang mengaku sebagai Nabi. Pertama, tanyakan tentang pemuda-pemuda pada zaman dahulu yang bepergian dan apa yang terjadi kepada mereka. Kedua, tanyakan juga tentang seorang pengembara yang sampai ke Masyriq dan Maghrib dan apa yang terjadi padanya. Ketiga, tanyakan pula kepadanya tentang roh."

Pulanglah utusan itu kepada kaum Quraisy. Lalu, mereka berangkat menemui Rasulullah SAW dan menanyakan ketiga persoalan tersebut di atas. Rasulullah SAW bersabda, "Aku akan menjawab pertanyaan kalian besok." Rasul menyatakan itu tanpa disertai kalimat "insya Allah".
Rasulullah SAW menunggu-nunggu wahyu sampai 15 malam, namun Jibril tak kunjung datang. Orang-orang Makkah mulai mencemooh dan Rasulullah sendiri sangat sedih, gundah gulana, dan malu karena tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada kaum Quraisy. Kemudian, datanglah Jibril membawa wahyu yang menegur Nabi SAW karena memastikan sesuatu pada esok hari tanpa mengucapkan "insya Allah". (QS al-Kahfi [18]:23-24).

Dalam kesempatan ini, Jibril juga menyampaikan tentang pemuda-pemuda yang bepergian, yakni Ashabul Kahfi (18:9-26); seorang pengembara, yakni Dzulqarnain (18:83-101); dan perkara roh (17:85).

Mufassir Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Kitab Jaami'ul Bayan menjelaskan, "Inilah pengajaran Allah kepada Rasulullah SAW agar jangan memastikan suatu perkara akan terjadi tanpa halangan apa pun, kecuali menghubungkannya dengan kehendak Allah SWT."

Sungguh agung makna kata "insya Allah" itu. Di dalamnya dikandung makna paling tidak empat hal.

Pertama, manusia memiliki ketergantungan yang tinggi atas rencana dan ketentuan Allah (tauhid). Kedua, menghindari kesombongan (al-kibr) atas kesuksesan yang dicapai (politik, kekayaan, keilmuan, dan status sosial) padahal itu semua dari Allah. Ketiga, menunjukkan ketawaduan (keterbatasan diri untuk melakukan sesuatu) di hadapan manusia dan Allah SWT. Keempat, bermakna optimisme akan hari esok yang lebih baik.

Bagaimana jika kata "insya Allah" dijadikan tameng untuk memerdaya manusia atau dalih untuk melepaskan diri dari tanggung jawab? Mengucapkan insya Allah padahal tidak akan menepati. Sesungguhnya kita telah melakukan dua dosa. Pertama, menipu karena menggunakan zat-Nya. Kedua, kita telah menipu diri kita sendiri karena sesungguhnya kita enggan menepatinya, kecuali sekadar menjaga hubungan baik semata dengan rekan, kawan, atau relasi, dll. Wallahu a'lam.

*Sumber: Republika




Source http://ift.tt/1QvEQS6

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Negara Ini Wacanakan Melarang Agama Islam Penduduk Negara Samoa, yang terletak di kepulauan Pasifik mewacanakan pelarangan hadirnya agama Islam. Perwakilan penduduk mengkhawatirkan kehadiran muslim hanya akan menimbulkan ancaman, bagi negara seluas 2.800 Km persegi…
  • From GAZA To NASA Soha Alqeshawi adalah perempuan Palestina yang berasal dari Gaza. Ketika dia meninggalkan wilayah kecil (Gaza) di mana 1,82 juta orang hidup seperti tahanan di wilayah yang hanya seluas 365 kilometer persegi dia masuk Unive…
  • Belajar dari Partai Nahdhah Tunisia By: Nandang Burhanudin (1) Tunis, makin manis. Arab Spring bergelora di tahun 2011. Hanya Tunis yang selamat dari skenario kudeta, perang saudara, atau arogansi rezim berkuasa. (2) Boleh jadi. Tunis mampu melalui fase keg…
  • Walikota Malang dari Etnis Tionghoa Ini Keluarkan Surat Edaran Himbauan Shalat Berjamaah Walikota Malang H. Mochamad Anton hari Rabu (25/5/2016) kemarin mengeluarkan surat edaran terkait himbauan shalat berjama'ah untuk instansi pemerintahan, institusi sekolah, perusahaan dan seluruh lapisan masyarakat Kota Mal…
  • Amnesty Internasional: Negara-negara Eropa Turut Berperan Membantu Al Sisi Membunuh Rakyat Mesir Kairo – Amnesty Internasional menuding hampir separuh negara-negara Uni Eropa sebagai pemicu pembunuhan dan penyiksaan di Mesir. Hal itu terkait dengan ekspor senjata yang dilakukan ke negara yang kini dikuasai rezim Abdul …

Pages

Back To Top