Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Rabu, 25 Mei 2016

Amnesty Internasional: Negara-negara Eropa Turut Berperan Membantu Al Sisi Membunuh Rakyat Mesir


Kairo – Amnesty Internasional menuding hampir separuh negara-negara Uni Eropa sebagai pemicu pembunuhan dan penyiksaan di Mesir. Hal itu terkait dengan ekspor senjata yang dilakukan ke negara yang kini dikuasai rezim Abdul Fattah Al Sisi.

Dalam laporan yang dirilis Rabu (25/05), organisasi hak asasi manusia internasional itu menyebut presiden Abdul Fattah Al Sisi menjalankan rezim ultra-otoriter dan represif. Hal itu diterapkannya sejak dia menggulingkan presiden Muhammad Mursi, 2013 silam.

“Dua belas dari 28 negara anggota Uni Eropa tetap termasuk di antara pemasok senjata utama Mesir dan perlengkapan kepolisian,” ungkap Amnesty, sebagimana dikutip Worldbulletin.

Menurut Amnesty, tindakan negara-negara itu melanggar aturan penangguhan pengiriman senjata Uni Eropa ke Mesir. Aturan itu sebenarnya telah ditetapkan sejak ratusan pengunjuk rasa tewas dalam aksi pasukan yang disebut sebagai penggunaan kekuataan yang terlalu berlebihan, Agustus 2013.
“Pada tahun 2014 saja, negara-negara Uni Eropa secara resmi mengeluarkan 290 izin pengiriman peralatan militer ke Mesir, dengan nilai total lebih dari 6 juta Euro atau lebih dari Rp 91 triliun.

Jenis senjata yang dikirim negara-negara Uni Eropa ke Mesir meliputi senjata-senjata kecil, senjata ringan dan amunisinya, kendaraan lapis baja, helikopter militer, senjata berat dan teknologi pengawasan.

“Uni Eropa harus segera memberlakukan embargo dalam pengiriman semua jenis senjata dan peralatan yang digunakan oleh Mesir, untuk melakukan pelanggaran HAM serius,” kata kepala Pengendalian Senjata dan HAM Amnesty Internasional, Brian Wood.

Amnesty mengatakan bahwa situasi HAM di Mesir makin memburuk. Tindakan represif diberlakukan penuh dan hampir tidak ada akuntabilitas.

“Penggunaan kekuatan yang berlebihan, penangkapan masal sewenang-wenang, penyiksaan, dan penghilangan paksa telah menjadi bagian dari modus operandi pasukan keamanan,” ujar wakil Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty Internasional, Magdalena Mughrabi.

Sumber: Kiblat.net




Source http://ift.tt/1TFey3r

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Presiden Mesir As-Sisi Dijual di eBay Sebuah pidato yang panas/emosional oleh “presiden” Mesir Abdel Fatah el-Sissi telah diejek secara luas oleh warga Mesir di dunia maya, bahkan seorang diantaranya menaruhnya “untuk dijual” di situs pelelangan internasional e…
  • Kapal Turky Kapasitas 60 Megawatt Bantu Pasok Listrik di Ambon dan Maluku Sambil menunggu proses pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di desa Waai pada Juni 2016 mendatang, dalam waktu dekat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyalurkan kapal power plant buatan Turky …
  • [video] Narasi Fahri Hamzah "MELAWAT BAGHDAD" yang Menggetarkan... Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memimpin delegasi DPR RI dalam Sidang Parlemen Union of Islamic Committee (PUIC) yang diselenggarakan selama lima hari, Rabu (20/01/2016) hingga Ahad (24/01/2016), di Baghdad, Iraq. Berikut vid…
  • MENGEJAR YANG TAK BISA DIRAIH Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi: رضا الناس غاية لا تدرك “Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih” Tapi seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal ungkapan ini menga…
  • "MENTERI MARWAN DAN MANAJEMEN GARUDA" "MENTERI MARWAN DAN MANAJEMEN GARUDA" Penulis: Muhammad A S Hikam Pada prinsipnya saya setuju dengan Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar(MJ), bahwa Garuda masih perlu perbaikan dalam manajemen termasuk soal d…

Pages

Back To Top