Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Minggu, 14 Februari 2016

Masyarakat Geger, Pernikahan Sejenis Saat Valentine Nyaris Terjadi Di Kota Padang


Wali Kota Padang, Mahyeldi Dt Marajo, mengecam pernikahan sejenis yang nyaris berlangsung saat Hari Valentine di Kota Padang. Dia mengaku sangat terkejut dan melarang keras rencana tersebut.

"Pernikahan sejenis sudah di luar batas," ungkap H. Mahyeldi, Minggu (14/2/2016), dalam siaran persnya.

Walikota mengatakan pernikahan sejenis melanggar norma agama dan budaya. Sikap tersebut dianggap sudah tidak manuasiawi.

"Saya rasa hewan sesama jenis saja tidak akan mau melakukan itu. Perilaku ini sangat menyimpang dari manusia dan ajaran agama," tegasnya.

Seperti diketahui, pernikahan sesama jenis hampir dilangsungkan di Kota Padang. Dua pasangan wanita tersebut berhasil mengelabui KUA Padang Timur dan KUA Pauh yang menjadi tempat daerah asal keduanya.

Setelah ditelisik, akhirnya diketahui bahwa Annisa telah mengubah identitasnya menjadi seorang pria berinisial DMDI (26 Tahun) dengan maksud untuk mengelabui KUA di tempat tinggalnya.
Data di KUA Padang Timur dan Pauh sudah sesuai dengan prosedur. Keduanya telah mendapat surat pengantar nikah dari kelurahan setempat. Keduanya pun telah menjadwalkan kepada pihak KUA untuk menikah pada tanggal 14 Februari 2016 yaitu tepat pada Hari Valentine.

Kabarnya dalam undangan pernikahan tersebut tertulis bahwa pernikahan akan dilangsungkan di Kompleks Rindang Alam, Pauh.

Namun urung, karena Kantor Kemenag Kota Padang akhrinya membatalkan acara tersebut setelah penipuan itu terbongkar.

Heboh nikah sesama jenis yang nyaris terjadi di Kota Padang, Sumbar dapat tanggapan dari berbagai kalangan. Ini pertanda dunia memang semakin 'wale'. Untung, pernikahan yang nyaris terjadi ini tidak terlaksana di Kota Padang. Namun demikian, rencana pernikahan sejenis antara Annisa N (26) dengan MMP (26) warga Padang, beberapa waktu lalu sempat membuat geger Sumatera Barat bahkan mungkin nasional.

Kejadian ini jelas menuai kecaman dari banyak pihak dan kalangan di Sumbar yang masih memegang teguh falsafah hidup 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah'. Masyarakat Minangkabau menolak dan menentang keras perilaku tersebut.

Sumber: gosumbar.com



Source http://ift.tt/1Lp5E46

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • "Ini Bukan Sengketa, Ini Cinta, Ini Cara Kita Saling Menjaga" by @Fahrihamzah malam ini, kisah ku mengguncang mu.. kau merasa kita seperti akan berpisah... kau mendengar seolah aku akan pergi dan tak akan pernah kembali... aku melihatmu terpukul... bersedih.. kata-kata mu tertahan.. terbata-bata...…
  • Nilai Sebuah Persahabatan, Erdogan-JK NILAI SEBUAH PERSAHABATAN Mengetahui Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla, akan ke Washington, maka Erdogan, mengundang sahabatnya dari Indonesia itu menghadiri peresmian Pusat Kebudayaan Turki Maryland, di sela sela acara Nu…
  • Belajar Dari Sejarah Pertikaian Ali-Muawiyah Ustadz Abrar Rifai Bukan tidak pernah kita belajar bersama tentang perjalanan para pendahulu dakwah. Kita tidak saja belajar pada jalan lempang yang mereka lalui. Namun kita justru lebih banyak mendalami berbagai curam, d…
  • Ketua DPR: Sosok Fahri Hamzah Dibutuhkan Indonesia Jakarta - DPR RI hingga kini belum menerima surat resmi pemecatan Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mengenai pemecatan Fahri sebagai Wakil Ketua DPR, Ade Komarudin sebagai Ketua DPR mengatakan insititusinya…
  • Akhir Zaman; Ketika Parameter Menilai Kebenaran Telah Berubah Oleh: Abu Fatiah Al-Adnani* فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ “Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan, “Usirlah Luth bese…

Pages

Back To Top