Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Sabtu, 22 Agustus 2015

Yehezkiel diajak ke pangkalan koloni Makhluk Langit, dari Khaldean ke Himalaya?

Yehezkiel diajak ke pangkalan koloni Makhluk Langit, dari Khaldean ke Himalaya !??

Yehezkiel Melihat Wahana Antariksa 
source klik

Mungkin kita dibuat berdecak kagum dan bahkan heran, mendapati adanya fakta-fakta menarik tentang kontak alien dengan manusia bumi, yang dapat kita temukan bahkan dalam tulisan-tulisan yang kita anggap suci (kitab suci keagamaan). Seperti yang saya posting kali ini, yaitu dalam Kisah Yehezkiel. Bagi kita yang memeluk agama Yahudi ataupun Kristiani, pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita. Yehezkiel adalah seorang suci (diangkat dan diberi gelar sebagai seorang Nabi Israel), atau disebut utusan Tuhan, yang bertugas sebagai pembawa pesan illahi kepada umat manusia, terkhusus bagi umat Israel kala itu. Diperkirakan Yehezkiel pernah hidup pada 600 tahun sebelum masehi. Di zaman saat Yehezkiel bertugas, pada saat itu kerajaan Israel mengalami masa-masa yang sulit, yang mana Negara ini sedang dijajah oleh  Bangsa Babilonia, dan beberapa diantara Rakyat Israel harus mengalami nasib kurang beruntung saat mengalami pembuangan ke negeri Babel, menjadi seorang budak dan menjadi tawanan perang.

Kontak pertama dengan makhluk langit (angkasa luar; antariksa.red), diawali pada saat peristiwa langit terbelah, dan terlihat “suasa mengkilap” yang masuk ke atmosfer bumi disertai perubahan cuaca ektrim, adanya angin kencang dan juga petir yang menyambar-nyambar. Dari dalam suasa itu, atau wahana terbang itu, terdapat empat makhluk bersayap, yang masing-masing wajah mereka menyerupai: lembu, burung rajawali, singa, dan anak manusia. Pada bagian dalam (dada) mereka terlihat sesuatu seperti suluh (nyala api) yang aktif bergerak (bisa jadi itu semacam energy aktif penunjang hidup makhluk asing tersebut). Sedangkan dikisahkan oleh Yehezkiel, wahana terbang lintas planet (wahana antariksa.red) tersebut berbentuk seperti bola, yang dipermukaannya terdapat tonjulan-tonjolan yang disebut seperti “mata”. Wahana terbang tersebut dapat bergerak ke segala penjuru, dapat menggelinding di darat, dan juga terbang perlahan mengambang di angkasa. (1)




------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Konon Makhluk Langit tersebut,  disebut dengan istilah Ordo/ Kaum Kerubim,
untuk informasi perihal Kerubim dapat mengakses link berikut:

Menguak sisi lain Ordo Kerubim------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahana terbang antariksa yang berbentuk
seperti roda saling berputar
source klik
Kontak dengan makhluk langit ini, tidak hanya sampai disitu saja, Yehezkiel mengalami suatu fase lebih tinggi lagi, yaitu fase abduction (fase “penculikan”), atau mungkin diperlihatkan keberadaan makhluk asing tersebut. Kisah ini sungguh sangat detail Beliau tuliskan, sistematis dan begitu detail dikisahkan, sangat baik untuk dijadikan pedoman bagi penelitian ataupun warisan pengetahuan bagi generasi selanjutnya.
Yehezkiel tidak mengetahui, arah dan tujuannya selama perjalanan di dalam wahana terbang/ wahana antariksa yang kala itu membawanya melintasi Daerah Israel menuju suatu tempat yang teramat asing baginya. Kisah itu disampaikan, sebagai berikut:
Dalam tahun kedua puluh lima sesudah pembuangan kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan TUHAN meliputi aku dan dibawa-Nya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota.  Ke sanalah aku dibawa-Nya. Dan lihat, ada seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang.
Orang itu berbicara kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu yang akan kuperlihatkan kepadamu; sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari, supaya aku memperlihatkan semuanya itu kepadamu. (2)

Tulisan Yehezkiel dibukakan dalam Naskah Suci,
yang disusun sangat sistematis
Yehezkiel dengan sistematis menuliskan perjalanannya menaiki wahana antariksa, bersama dengan makhluk-makhluk asing, yang membawa terbang mereka semua dari Israel (Tanah Khaldean) menuju suatu tempat yang nampaknya sangat asing bagi Yehezkiel. Dalam pengamatan dan analisis  yang dilakukan oleh Erich von Däniken, mustahil Yehezkiel tidak mengenal gunung-gunung tinggi di daerah Israel dan juga Babilonia, oleh karena Beliau tau betul setiap tempat dan daerah pada kedua Negara tersebut. Apalagi gunung adalah suatu tempat yang sangat sakral dan lagi sangat popular bagi masyarakat religious/ masyarakat mistikus di daerah Israel dan Babilonia, yang digunakan sebagai suatu tempat yang paling dekat untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Lantas mengapa pada “perjalanan udara” kali ini Beliau merasa asing, bahkan tidak pernah melihat keadaan topografi seperti ini. Sesuai catatan suci yang Yehezkiel buat, lokasi kuil yang mereka tuju memiliki topografi yaitu: memiliki sungai kecil di salah satu sisi kuil yang kemudian bertemu dengan sungai yang lebih besar di suatu lembah. Kemudian adanya Gunung yang menjulang Tinggi melatar belakangi kuil tersebut. Kemudian muncul pertanyaan, mungkinkah Tempat tersebut adalah Machu Picchu di Pegunungan Andes, yang merupakan bukti sisa peradaban Suku Inca yang hilang ? Atau mungkin Peradaban Suku Mayana di Meso-Amerika (Amerika Tengah)?
Kota Inca yang hilang di pegunungan Andes
source klik

Kuil Mayana di Mexico
source klik
Namun jika diamati dengan seksama, kuil yang dituju oleh Yehezkiel mempunyai empat sisi serambi yang menghadap ke arah empat penjuru mata angin, utara, selatan, barat dan timur. Selain itu juga memiliki banyak sekali pilar-pilar penopang. Jika kita melihat bangunan Mecchu Picchu di Andes, sangatlah jauh daripada keterangan pada catatan suci tersebut. Begitu pula pada peradaban Mayana, yang hanya berupa bangunan piramida terpancung dengan banyak undakan (punden berundak), dan pelbagai macam dan bentuk patung khas peradaban Mayana. 
Dalam bukunya yang berjudul,”Asal usul kecerdasan manusia”, Erich von Däniken menuliskan hipotesa liarnya, demi mendapatkan hasil ataupun data yang lebih mengerucut lagi, yang menyampaikan dia pada lokasi mendaratnya Wahana Antariksa yang membawa Yehezkiel beserta keempat makhluk asing di dalamnya. Surat pembacapun berdatangan kepadanya, dan adalah salah satu pembaca dari Jerman yang bernama Marier, yang dengan antusias memberikan informasi perihal kuil yang dimaksudkan. Menurut keterangan Marier, kuil yang dimaksud sangat mirip sekali dengan Kuil di daerah Srinagar di tanah Kashmir, yaitu Kuil Martand. Satu hal yang membuatnya terdengar aneh, masyarakat sekitar Kashmir menyebut kuil Martand sebagai kuil Yahudi, yang merupakan hal yang tidak lazim bagi sebagian besar masyarakat penganut kepercayaan Hindu-India. Yang membuat lokasi kuil di Srinagar ini sangatlah cocok, yaitu background belakang kuil ini adalah Gunung Himalaya yang sangat tinggi menjulang ke langit dan terkenal sebagai gunung tertinggi di Planet Bumi, dan juga di sisi kuil terlihat sungai kecil, yang sangat jernih. Jika dibandingkan dengan seksama ukuran dan bentuk denah kuil Martand ini, begitu cocok dan presisi seperti apa yang dituliskan oleh Yehezkiel dalam perjalannannya tersebut. Sungguhlah sesuatu hal yang mengejutkan.
Meskipun saat ini, kuil tersebut telah rusak, namun masih dapat ditinjau dan diteliti dengan baik. Ada hal yang mengejutkan lainnya, dan membuat rasa penasaran Erich von Däniken semakin bertambah. Jika memang benar Yehezkiel dihantar untuk bisa sampai di kuil di daerah Srinagar ini, maka seharunya ada suatu titik pendaratan mereka. Penyelidikan dilakukan mengikuti petunjuk manuskrip tulisan dari Yehezkiel, demikian:
“Dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.  Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud. Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN” (3)
Dalam prespektif Jhonna, saat itu Yehezkiel mengalamai fenomena yang sangat menggetarkan dirinya. Meskipun sebelumnya sudah menyaksikan hal tersebut sewaktu di sungai Kebar, namun tetaplah membuat Yehezkiel takjub. Wahana antariksa tersebut mengeluarkan suara yang cukup bising seperti gemuruh air terjun, dan pancaran cahayanya yang memekakan mata. Yang membuatku ikut takjub adalah, teknologi canggih anti gravitasi yang makhluk-makhluk itu punyai, yang mana Yehezkiel diangkat dan terbang melayang perlahan keluar dari Wahana antariksa dan diturnkan pada pelataran dalam, melalui pintu utama kuil. Sungguh peristiwa langka yang luar biasa terjadi.

Er
source klik
Dari pengalaman illahi yang dialami Yehezkiel inilah, Erich von Däniken beserta beberapa ilmuan memulai penyelidikan sisa radioaktif di sekitar area pendaratan wahana antariksa, mereka berharap, siapa tau masih dapat mendapati adanya sisa-sisa keberadaan makhluk asing tersebut. Hari pertama mereka mengamati menyusuri area luar dengan alat pengukur radiasi, yaitu: Geiger counter Namun nihil hasilnya. Dilanjutkan pada hari kedua mereka melakukan penelusuran sisa-sisa radiasi, namun masih juga belum mendapatkan hasil. Hingga pada suatu ketika, mereka tepat menelusuri suatu jalur yang mengarahkan pada pintu utama kuil. Dan sungguh luar biasa, jarum penunjuk besaran skala radiasi mulai bergerak, bergetar hebat dan gemertak yang tetap berusaha mereka pegangi dengan sekuat-kuatnya. Alat earphone yang dikenakan mengeluarkan suara yang memekakan gendang telinga mereka, selama beberapa detik. Setelah kepanikan mulai berangsur reda, semangat penelitian semakin berkobar, dan tim melanjutkan penelitian. Ternyata dari suatu jalur sisa radiasi tersebut, membuat medan radioaktif selebar 1,50 meter, kemudian pertanyaannya adalah berapa panjang medan radioaktifnya? Tim berupaya dengan teliti dan perlahan meneliti tiap jengkal area, kali ini dibantu dengan menggunakan monitor elektronik portable type TMB 21 dari perusahaan Minuch Munchner Apparatebau, yang berguna untuk mengukur radiasi alpha, beta, gamma dan neutron. Sungguh diluar dugaan, ternyata panjang jalur medan radioaktif sangat mencengangkan. Mereka seperti sedang berjalan diatas tambang uranium (unsure paling aktif di planet bumi), oleh karena beberapa kali skala pada monitor menunjukkan angka di akhir skala (bahkan sampai tidak muat terhitung dengan besaran skala yang ada). Sungguh Luar Biasa !!!

Dan penelitian mereka berhenti sejenak, saat melihat suatu bangunan yang cukup aneh, berada di tengah Kuil tersebut (yaitu bagian ruang suci), seperti sebuah bangunan  menyerupai bongkahan besar balok-beton yang bagian dasarnya terpendam jauh di dasar tanah. Berbahan dasar beton yang sangat kuat. Melalui alat detector, diperkirakan terdapat material logam/ metal pada bagian dasarnya. Ternyata bangunan misterius ini tidak hanya ada satu, melainkan di beberapa kuil lainnya di sekitar Kuil Martand yang tentunya masih di sekitar daerah Srinagar.
Kuil Martand di Srinagar
source klik
Tampak depan pintu utama
source klik
Bagian dalam Kuil
source klik

Tampak samping bangunan kuil
source klik

Mungkinkah kuil-kuil di daerah Srinagar ini, merupakan takhta Tuhan sesuai dengan tulisan Yehezkiel? Yang berbunyi: “Hai anak manusia, inilah tempat tahtaKu dan inilah tempat tapak kakiKu, di sinilah Aku akan diam di tengah tengah orang Israel selama lamanya.”(4)

Ternyata kehidupan kita banyak sekali berhubungan dengan misteri, atau ketidaktahuan. Bisa jadi dewa-dewa di zaman purba merupakan makhluk langit yang di era modern kita sapa sebagai Alien?! Ataukah jika memang benar, kuil di daerah Srinagar adalah pangkalan alien zaman kuno, yang entah karena sebab apa, mereka meninggalkan tempat tersebut, namun tetap memberikan jejak-jejak berupa radioaktif yang mereka tanam di dalam Kuil tersebut.


Adam dan Hawa ditempatkan di area mirip taman artificial (buatan.red)
tempat adaptasi permulaan, dan tempat ujian mereka sebelum
ditempatkan di Planet Bumi
source klik
Jikalah saat ini, peristiwa demikian terjadi. Mungkin akan sangat menghebohkan dan merupakan kabar yang sangat dahsyat menggoncang pemikiran dan konsep kehidupan manusia yang saat ini mulai tertata baik adanya. Namun yang membuat miris mengenai kemungkinan adanya kontak tersebut, kebanyakan dari kita memasang sikap skeptic, bahkan antipati, sebelum mau mempelajarinya dengan ketenangan hati. Misteri di dunia ini memang tidak mudah untuk diselami, bahkan asal muasal Ras Cerdas/ Ras Utama (Prime), yang disebut homo sapiens, yaitu Manusia Modern, masih juga menimbulkan pertanyaan tanpa pernah didapati jawaban yang tepat. Bisa jadi, bahwa sebenarnya Ras Utama (manusia.red) planet bumi merupakan produk ciptaan daripada Ras-Ras yang super canggih, super beradab, super pandai, super bijaksana, di suatu tempat di alam semesta yang tak berujung ini? Nah inilah “tugas rumah” bagi kita semua, sanggupkah kita mengerjakannya, atau cuman sekedar dibawa santai saja, bahkan sambil lalu? Itu semua tergantung pada kita.

___Salam Keseimbangan antar Ciptaan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------           
Catatan kaki
1. Yehezkiel 1 : 1 – 10
2. Yehezkiel 40 : 1 – 4
3. Yehezkiel 43 : 2 – 5
4. Yehezkiel 43 : 7
Hasil dari pembacaan Majalah INFO-UFO Nomor 03- Tahun I - Halaman 21 -23


Sumber:
http://jhonnastudio.blogspot.com/2014/08/yehezkiel-diajak-ke-pangkalan-koloni.html

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Pages

Back To Top