Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Minggu, 10 Agustus 2014

Kerangka Manusia Berusia 6500 Tahun Ditemukan di Museum

Para ilmuwan di Penn Museum di Philadelphia secara harfiah benar-benar menemukan kerangka dari lemari mereka. Staf di Penn Museum di Philadelphia baru-baru ini menemukan kembali kerangka manusia berusia 6.500 puluh tahun di dalam sebuah kotak yang disimpan di ruang bawah tanah museum tersebut selama 85 tahun.


Kerangka Noah saat masih dilapisi lilin.

Terselip di sebuah gudang, kotak kayu itu tidak memiliki nomor identifikasi atau kartu katalog. Tapi upaya terakhir untuk mendigitalisasi beberapa catatan museum tua melahirkan informasi baru tentang sejarah kotak misterius dan kerangka yang ada didalamnya, yang dijuluki "Noah".

Menurut catatan, kerangka manusia dalam kotak itu awalnya digali antara tahun 1929 dan 1930 di situs Ur, Irak oleh Sir Leonard Woolley dan timnya dari Museum Penn Inggris.

Ekskavasi yang dilakukan Woolley cukup terkenal karena mengungkap "kuburan kerajaan" Mesopotamia, terdiri dari ratusan kuburan dan 16 kamar makam dengan artefak budaya. Tapi arkeolog dan timnya juga menemukan kuburan yang jauh lebih tua (sekitar 2000 tahun lebih tua) dari makam kerajaan tersebut.

Dalam dataran banjir, hampir 15 meter di bawah permukaan situs Ur, tim menemukan 48 kuburan yang bertanggal kembali ke periode Ubaid, sekitar 5500 SM - 4000 SM. Meskipun sisa-sisa dari periode ini sangat langka bahkan pada tahun 1929, Woolley memutuskan untuk memulihkan hanya satu kerangka dari situs. Ia melapisi tulang dan tanah sekitarnya dengan lilin, memasukkannya ke dalam kotak dan mengirimkannya ke London, lalu dikirim ke Philadelphia.

Ekskavasi situs pekuburan dengan kerangka 6.500 tahun (bersama dengan tengkorak semi-hancur dan tembikar di kaki) di Ur yang dilakukan tahun 1929-1930.

Satu set daftar menguraikan kemana saja artefak dari penggalian tahun 1929-1930 itu dikirim - setengah dari artefak tetap di Irak, yang lainnya di kirim ke London dan Philadelphia. Salah satu daftar menyatakan bahwa Museum Penn menerima nampan lumpur dari penggalian, serta dua kerangka.

Tapi ketika William Hafford, manajer proyek yang bertanggung jawab untuk digitalisasi catatan museum, melihat daftar, ia bingung. Salah satu dari dua kerangka di daftar itu tak bisa ditemukan.
Close-up dari tubuh bagian atas dan tengkorak
 kerangka 6.500 tahun yang ditemukan di Ur. 
Giginya masih terjaga dengan baik.
Penelitian lebih lanjut ke dalam database museum mengungkapkan kerangka tak dikenal telah dicatat sebagai "tidak diperhitungkan" pada tahun 1990. Untuk menemukan kerangka yang hilang ini, Hafford mulai menjelajahi catatan ekstensif yang ditulis oleh Woolley sendiri.

Setelah mencari informasi tambahan, termasuk gambar dari kerangka yang hilang, Hafford mendekati Janet Monge, kurator antropologi fisik Penn Museum. Tapi Monge, seperti Hafford, belum pernah melihat kerangka tersebut sebelumnya. Saat itulah Monge teringat kotak misterius berada di ruang bawah tanah.

Ketika Monge membuka kotak hari itu, dia menemukan bahwa kerangka itu adalah kerangka yang sama dengan yang terdaftar sebagai dikemas dan dikirim oleh Woolley.

Kerangka tersebut adalah kerangka seorang laki-laki, berusia 50 tahun atau lebih, yang tingginya sekitar 173-178 cm. Peneliti Penn Museum kemudian memberi nama kerangka tersebut dengan namam"Noah," karena ia diyakini hidup di zaman setelah banjir besar melanda wilayah Ur.

Para arkeolog yakin, bencana tersebut lah yang diungkap dalam kitab suci agama Samawi yang ditulis beberapa milenium kemudian. "Ia (kerangka itu) diberi nama berdasarkan epik Gilgamesh sebagai orang yang selamat dari banjir besar, meski belum jelas siapa sejatinya identitas pria itu. 

Teknik ilmiah baru yang belum tersedia pada masa Woolley, bisa membantu para ilmuwan di Museum Penn untuk menentukan lebih lanjut tentang periode masa dari mana kerangka kuno tersebut berasal termasuk pola makan, asal-usul keturunan, trauma, stres, dan penyakit apa yang dideritanya


Baca Juga




Source:

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Kisah Khalifah Umar dan Penggusuran Lahan (ilustrasi: Film Umar Bin Khattab) Ketika jumlah umat Islam semakin banyak di masa Umar bin Khattab, masjid pun kian sempit. Untuk memperluasnya, beliau berinisiatif membeli tanah di sekeliling masjid, selain rumah Abbas da…
  • Arab Saudi Angkat Menteri Haji dan Umrah dari Keturunan Indonesia (Mohammed Saleh bin Taher Benten sebelah kiri) Raja Salman bin Abdul Aziz akhir pekan lalu melakukan perombakan kabinet besar-besaran sebagai bagian reformasi ekonomi di negara tersebut. Salah satu sosok yang dipercaya mend…
  • CATATAN KELAM KEBIADABAN PKI DARI PABRIK GULA GORANG GARENG CATATAN KELAM DARI GORANG GARENG Tragedi itu nyata terjadi di Magetan, Jawa Timur. Di sinilah, ribuan orang tak berdosa meregang nyawa. Guru, kyai dan santri, polisi, dan siapa pun yang dinilai merintangi cita-cita PKI. P…
  • Ibu 'Pemulung' itu Ternyata Istri Wali Kota (Foto: Ny Harneli Bahar dan Ridwan Tulus) PADANG - Minggu, 8 Mei 2016, pagi itu, seperti biasa, Ridwan Tulus berjalan tanpa alas kaki. Tujuannya kali ini mengarah ke Pantai Padang. Di sini, pemerhati pariwisata sekaligus pe…
  • BUKU FENOMENAL DR. ZAKIR NAIK Dr. Zakir Naik merupakan seorang cendikiawan muslim internasional yang tidak diragukan lagi keilmuwannya. Salah satu buku beliau adalah "Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah". Buku tersebut menjelaskan penemuan-penemuan i…

Pages

Back To Top