REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sayap militer Hamas, Brigade Izzudin el Qassam
hingga Rabu (30/7) telah berhasil membunuh 110 tentara Israel. Salah
satu aksi Al Qassam terjadi pada Hari Raya Idul Fitri, Senin (28/7)
lalu.
Ketika itu, pasukan elit Al Qassam berhasil membunuh 10 tentara Israel di wilayah Nahal Oz, Israel. Operasi militer lainnya terjadi di Khan Younis, Gaza Selatan, di hari yang sama. Mereka berhasil membunuh dan melukai 30 prajurit Israel.
Ketika itu, pasukan elit Al Qassam berhasil membunuh 10 tentara Israel di wilayah Nahal Oz, Israel. Operasi militer lainnya terjadi di Khan Younis, Gaza Selatan, di hari yang sama. Mereka berhasil membunuh dan melukai 30 prajurit Israel.
Pejuang Hamas |
Meski demikian, sumber
Hamas mengungkapkan, aksi tersebut terjadi bukan karena kuatnya Al
Qassam. Mereka percaya bisa membalas pembantaian Israel karena
pertolongan Allah.
"Kami percaya Allah mengirim malaikat-Nya di setiap aksi para pejuang melawan penjajah zionis,"ujar sumber Hamas yang tak mau disebutkan namanya.
Aksi militer Al Qassam berhasil menewaskan prajurit dan kapten pasukan zionis. Tak hanya itu, tank dan drone milik Israel mampu dihancurkan oleh Hamas. Setidaknya, terdapat dua tank yang dihancurkan oleh pejuang Hamas.
Menteri Pertahanan Israel Ya'alon mengaku mengalami kesulitan untuk melawan Hamas. Mereka pun menegaskan, akan terus melakukan operasi militer di Gaza dan tidak akan menerima kesepakatan apa pun selama tak ada jaminan keamanan dari warga Israel.
Dia pun mengakui, Israel telah kehilangan putra terbaiknya di tangan Hamas. Dia juga mengaku akan memerintahkan tentara zionis untuk memperdalam operasi melawan gerakan Islam tersebut.
"Kami percaya Allah mengirim malaikat-Nya di setiap aksi para pejuang melawan penjajah zionis,"ujar sumber Hamas yang tak mau disebutkan namanya.
Aksi militer Al Qassam berhasil menewaskan prajurit dan kapten pasukan zionis. Tak hanya itu, tank dan drone milik Israel mampu dihancurkan oleh Hamas. Setidaknya, terdapat dua tank yang dihancurkan oleh pejuang Hamas.
Menteri Pertahanan Israel Ya'alon mengaku mengalami kesulitan untuk melawan Hamas. Mereka pun menegaskan, akan terus melakukan operasi militer di Gaza dan tidak akan menerima kesepakatan apa pun selama tak ada jaminan keamanan dari warga Israel.
Dia pun mengakui, Israel telah kehilangan putra terbaiknya di tangan Hamas. Dia juga mengaku akan memerintahkan tentara zionis untuk memperdalam operasi melawan gerakan Islam tersebut.
Sumber: Republika.co.id