REPUBLIKA.CO.ID,Juru bicara badan PBB untuk urusan pengungsi
(UNRWA) Chris Gunnes menangisi serangan keji militer Israel ke sebuah
sekolah yang menjadi posko pengungsi di Jabaliya pada Rabu (30/7).
Dua puluh orang dilaporkan tewas usai tembakan Israel mengenai
sekolah UNRWA di Jabaliya, Gaza. Di dalam sekolah tersebut, terdapat
3.300 orang yang mengungsi untuk menghindari pertempuran antar tentara
Israel versus pejuang Hamas.
Chris Gunnes saat diwawancarai Aljazeera |
Saat diwawancara Aljazeera berbahasa Arab pada Rabu, Chris Gunnes
tampak tak bisa mengendalikan dirinya. Chris menutupi wajahnya dengan
telapak tangan kanan sambil tersedu meratapi bocah-bocah Palestina yang
tewas karena kekejaman tentara zionis Israel dikutip dari Russian Today.
"Hak semua rakyat Palestina, bahkan anak-anak mereka benar-benar
diabaikan,"ujar Chris dalam pernyataan resminya sebelum meratap di depan
kamera.
Sadar telah menangis di depan kamera, Chris lantas memberikan
keterangannya. "Ada waktu dimana air mata dapat lebih menjelaskan
ketimbang kata-kata. Sebuah kondisi yang tak bisa dibandingksn di
Gaza,"ujar Chris kepada Reuters.
Sementara itu, Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl
mengungkapkan, para pengungsi yang tinggal di sekolah tersebut merupakan
mereka yang diperintahkan untuk pergi dari rumahnya oleh tentara
Israel.
Tak hanya itu. Pierre menegaskan, UNRWA telah memberi lokasi pasti
sekolah dasar perempuan Jabalia kepada militer Israel. "Kami sudah
berkomunikasi 17 kali untuk memastikan perlindungan. Terakhir, kami
berkomunikasi pada pukul 08.50 malam, satu jam sebelum penembakan
terjadi,"ujarnya.
Sumber: Republika.co.id