silontong.com - Beberapa waktu lalu, Al Qassam sudah berhasil menyerang Bandara
Internasional Israel yang bernama Ben Gurion di Tel Aviv. Serangan roket
Al Qassam mampu melumpuhkan Bandara
tersebut, buktinya maskapai Amerika dan Eropa banyak yang menghentikan
penerbangan ke Tel Aviv. Bahkan Amerika mengeluarkan ‘Travel Warning’
kepada warganya. Kejadian itu berlangsung di bulan Juli 2014.
bandara israel diserang roket hamas |
Pelumpuhan atau penghancuran sistem penerbangan di Bandara Israel akan
terulang lagi, jika tawaran gencatan senjata dari Hamas (Pejuang
Palestina) tidak di setujui. Artinya dengan tegas, Al Qassam (Sayap
Militer Hamas) akan melakukan hal itu sebagai pelajaran kepada Zionis
Israel.
Adalah Jubir Al Qassam, Abu Ubaidah yang menyampaikan pernyataan tersebut.
Sebagaimana di rilis laman Mina, Jum’at (8/8), bahwa Abu Ubaida, juru
bicara Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan
Hamas, menegaskan, jika tuntutan rakyat Palestina tidak disetujui
Israel, maka Al Qassam akan melumpuhkan bandara international Ben
Gurion, bandara utama Israel.
“Kami tegaskan, kami siap kembali ke pertempuran dan akan kami bawa
penjajah Zionist ke pertempuran besar. Kami akan lumpuhkan kehidupan
masyarakat di kota-kota besar Israel dan aktivitas Bandara Internasional
Ben Gurion,” tegas Abu Ubaida, Kamis (7/8) malam pukul 21.15 Waktu
Gaza, dalam pernyataannya yang dikutip Tim Wartawan Mi’raj Islamic News
Agency (MINA) di Gaza.
Lebih lanjut Abu Ubaida menyatakan, segaa tuntutan rakyat Palestina
seperti yang disampaikan dalam perundingan tak langsung di Kairo yang
sedang berlangsung, merupakan tuntutan asasi manusia yang tidak perlu
dirundingkan.
Seraya menyerukan kepada juru runding Palestina di Kairo untuk menarik diri jika satu saja tuntutan tidak tepenuhi.
“Kami meyakini bahwa segala tuntutan yang kami ajukan, sesungguhnya
tidak perlu dirundingkan, karena semua tuntutan tersebut merupakan
bagian dari hak asasi manusia yang sesuai dengan seluruh hukum dan adat
internasional,” tutur Abu Ubaida.
Lebih lanjut ia menegaskan “apabila tuntutan ini tercapai dalam
perundingan di Kairo, silahkan perpanjang gencatan senjata, namun jika
tidak maka segera tarik diri kalian dari permainan ini semua”
Ia menegaskan, para pejuang siap kembali ke medan pertempuran dan
akan membawa tentara penjajah Israel ke dalam pertempuran besar dan
menjanjikan akan mempecundangi pasukan penjajah Israel itu.
“Kami akan pancing mereka ke pertempuran darat berskala besar yang
akan menjadi kehancuran tentara pecundang itu dan menyebabkan kematian
ribuan tentara mereka, ratusan tawanan dan kami akan jadikan tank tank
Merkava yang melegenda sebagai bahan tertawaan dunia,” tegasnya.
Peperangan antara para pejuang Palestina dan penjajah Israel telah
memasuki hari ke 32 melalui beberapa kali terjadi gencatan senjata.
Gencatan senjata terakhir saat ini dimulai Selasa 4/8 selama 72 jam dan
akan berakhir pada Jumat (8/8) pukul 08.00 waktu Gaza. Gencatan senjata
kali ini diadakan saat kedua belah pihak melakukan perundingan tidak
langsung yang dimediasi Mesir di Kairo.
Sebelas jam menjelang berakhirnya gencatan senjata tidak ada hasil
berarti yang dinginkan oleh rakyat Palestina dari perundingan. Tuntutan
untuk membuka blokade Jalur Gaza secara penuh dan pembukaan pelabuhan
serta pembebasan tawanan tidak disetujui oleh Israel.
Israel sendiri pada Rabu (6/7) malam menyetujui untuk memperpanjang
gencatan senjata karena belum tercapainya kata sepakat atas tuntutan
rakyat Palestina tersebut, namun pihak juru runding Palestina mengatakan
tidak akan memperpanjang gencatan senjata jika tidak terpenuhinya semua
tuntutan rakyat Palestina.
sumber: silontong.com