Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 09 Juni 2016

Lantang Ungkap Keganjilan Raperda Reklamasi, Anggota Dewan Malah Diperiksa KPK




Tak hanya orang-orang yang terlibat langsung dalam kasus suap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Reklamasi Teluk Jakarta saja yang diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, orang yang terlalu lantang menentang proyek pengerukan laut, juga menjalani pemeriksaan penyidik lembaga anti rasuah itu.

Orang itu, yakni anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI, Inggard Joshua. Kader Partai Nasdem itu, diperiksa KPK terkait kasus suap Raperda Reklamasi kemarin.

Inggard mengatakan, ia diperiksa KPK, karena dianggap terlalu lantang menentang reklamasi. Meskipun dia bukan anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) yang menyusun Raperda

"Mungkin, karena banyak berita di saya menentang reklamasi," ujar Inggard, Kamis, 9 Juni 2016.

Menurut dia, selama ini terjadi kesalahan prosedural dalam penyusunan Raperda Reklamasi karena masih berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tahun 1995. Padahal Perpres itu telah dianulir oleh peraturan yang terbaru, yaitu peraturan menteri Kelautan tahun 2013. Sehingga kewenangan izin reklamasi tidak lagi di tangan Gubernur melainkan pemerintah pusat.

Atas dasar itu, dalam penjelasan kepada penyidik, dia memprediksi bahwa ada masalah dalam Raperda reklamasi.
"Itulah saya katakan, kalau sampai memaksakan (Penyusunan Raperda), pasti ada sesuatu yang tersembunyi. Sesuatu yang tersembunyi ini pasti bisa mendatangkan distorsi, apakah itu masalah atau hal-hal katakanlah gratifikasi, ya maksudnya kan terbukti kan begitu, dengan tertangkapnya Sanusi," katanya.

Diketahui, Inggard Joshua sempat diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus suap Raperda Reklamasi yang melibatkan mantan Ketua Komisi D DPRD DKl Jakarta, Mohammad Sanusi.

Sebelumnya, kasus ini terungkap setelah KPK menangkap tangan Presiden Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja dan anak buahnya yang bernama Trinanda Prihantoro serta Ketua Komisi D DPRD DKl Jakarta, Mohammad Sanusi.

Ariesman dan Trinanda disangka telah memberikan suap kepada Sanusi. Diduga, uang tersebut terkait Raperda tentang reklamasi yang tengah dibahas di DPRD DKl Jakarta.

Suap diduga diberikan terkait pembahasan Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035, dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.

Dua Raperda tersebut, diketahui memuat aturan-aturan terkait proyek reklamasi dan menuai polemik dalam pembahasannya hingga berkali tertunda. Disinyalir pembahasannya mandeg, lantaran terkait dengan aturan soal nilai tambahan kontribusi yang harus diberikan pengembang ke pemerintah sebesar 15 persen.

Diduga hal tersebut, yang menjadi alasan penyuapan dari bos Agung Podomoro kepada pihak DPRD DKI Jakarta. Namun, diduga terdapat pihak lain juga yang memberikan suap pada anggota dewan.


[portalpiyungan.com] 

Source http://ift.tt/1tc9bQA

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Perdana Menteri Turki Serukan Dunia Islam Bersatu ISTANBUL - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menyerukan sikap bersama terhadap masalah yang dihadapi dunia Islam. Menyampaikan pidato pembukaan pada KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-13 di Istanbul pada hari Kami…
  • Si Miskin Uwais Al-Qarni Bukan tanpa alasan Uwais Al-Qarni diasingkan dari pergaulan. Selain miskin, Uwais juga terjangkit penyakit Vitiligio. Bercak bercak putih menutupi sebagian kulit tubuhnya. Ibu Uwais pun lumpuh. Miskin, penyakitan, dan tingg…
  • KONGLOMERAT MELINDAS RAKYAT Kemarin baru sadar saat melewati jalan pluit penjaringan ini, Agung Podomoro Group ini memang digjaya di negeri ini. Di wilayah penjaringan sekitarnya saja ada beberapa mall yg di dirikan mereka. 1. Podomoro City di sampin…
  • Sadis dan Mengerikan! Ini Info Grafis Hasil Autopsi Kematian Siyono MEMBEDAH KEMATIAN SIYONO Autopsi dilakukan oleh 9 dokter Muhammadiyah dan satu dokter Polda Jawa Tengah di lokasi Siyono dimakamkan di Klaten, pada hari Minggu, 3 April 2016. Apa Hasilnya? - Luka kepala ada semacam ketok…
  • Datang Di Makassar, Fahri Hamzah Disambut Meriah Aktivis Lintas Organisasi MAKASSAR - Rumah Kopi di Jalan Sultan Alaudin Makassar itu menjadi saksi sejarah. Betapa anak-anak muda begitu mencintai Fahri Hamzah. Sekitar tiga ratusan mahasiswa dan anak-anak muda berjubel dan berdesakan sepanjang acar…

Pages

Back To Top