Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Senin, 09 Mei 2016

Luhut : "Jangan Ganggu" Pengungkapan Kuburan Massal 1965


Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan meminta kepada semua pihak agar 'tidak menganggu' proses pengungkapan kuburan massal 1965.

Pernyataan ini disampaikan Luhut menanggapi permintaan jaminan keamanan oleh Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) '65 yang mengklaim diteror dan diintimidasi dalam melakukan penyelidikan terkait kuburan massal.

"Jangan diganggulah pekerjaannya," kata Luhut menanggapi pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin, 09 Mei 2016 (siang -red).

Pemerintah, menurut Luhut, akan membentuk tim terpadu untuk memverivikasi laporan temuan kuburan massal di sejumlah wilayah di Jawa dan Sumatra.

"Kita akan siapkan tim untuk melihat kuburan massal yang dilaporkan," kata Luhut seraya menambahkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan temuan kuburan massal di wilayah Pati dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Saat memberikan laporannya tentang temuan kuburan massal kepada Menkopolhukam, Senin, 9 Mei 2016 (pagi -red), Ketua YPKP '65 Bedjo Untung mengungkap bahwa beberapa anggotanya mengaku diintimidasi atau diteror oleh sejumlah pihak.

Didatangi Secara Random

Bedjo tidak pernah mengungkap siapa yang disebutnya 'mengganggu' timnya. Dia juga meminta kantor Polhukam mengamankan sejumlah kuburan massal dari kerusakan atau dihilangkan.

Sejauh ini memang sudah ada penolakan dari sejumlah anggota masyarakat terhadap upaya pengungkapan kuburan massal orang-orang yang dituduh simpatisan atau anggota PKI.

Saat bertemu Menkopolhukam, Bedjo Untung mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan sedikitnya 122 titik kuburan massal di wilayah Jawa dan Sumatra. Dia memperkirakan ada 12.999 jasad korban di dalamnya.

Dia meyakini jumlah kuburan massal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia akan terus bertambah, karena pihaknya tidak menyelidiki di semua wilayah.

Menanggapi temuan YPKP tersebut, Luhut mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi kuburan massal 1965 "secara random".

"Akan kita kirim tim terpadu ke sana untuk melihatnya segera," tandas Luhut. (BBCIndonesia)

Source http://ift.tt/1TyDneN

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Imam Besar Syiah Marah Ketika Putrinya Diminta Nikah Mut'ah Bukan sebuah hal yang aneh jika para imam-imam syi’ah berada di peringkat pertama untuk memberikan semangat agar para pengikuti mereka melakukan nikah mut’ah dengan para wanita sewaan. Bukan hanya itu, bahkan mereka juga be…
  • Menghangatnya Tahun Monyet Api Oleh: Ariady Achmad Musim hujan tak sederas tahun-tahun sebelumnya. Tak semua mendung berujung menjadi hujan. Ramalan datangnya hujan mulai banyak meleset. Apakah ini pertanda menghangatnya Tahun Monyet Api yang menurut pe…
  • PKS Sebut DPR Jadi Kambing Hitam Pelemahan KPK Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mempertanyakan sikap pemerintah dan Komisi Pemberantasan Korupsi yang berseberangan terkait rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.…
  • Sayembara..!!! Menamakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Cover Majalah TEMPO edisi 8-14 Februari 2016) Seorang netizen, Agus Santoso di laman facebooknya membuat SAYEMBARA untuk menamakan kereta cepat Jakarta-Bandung. Berikut tulisnya: Sayembara..!!! Pemerintah sedang nyari na…
  • Pilpres 2019, Prabowo Dipastikan Nyapres Lagi Pada pemilihan presiden Tahun 2019, ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mencalonkan lagi sebagai presiden Republik Indonesia. Partai Gerindra telah memastikan untuk mengusung mantang Komandan Jenderal Kopassus …

Pages

Back To Top