Tulisan Ahmad Faradis
(Mantan Ketua Kepanduan DPP PKS)
Menyimak putusan sela (penadilan hari ini -red) yang beredar di media sosial dan media resmi.
Menyimak taklimat dari M. Shohibul Iman.
Menyimak juga taklimat-taklimat DPP sebelumnya..
Ijinkan ana memberi catatan dan harapan:
1. Mayoritas kader yg ana temui di DKI maupun diluar DKI berharap kasus ini happy ending dgn Islah.
2. Gugatan FH adalah terhadap personal, sedangkan DPP membahasakan gugatanya terhadap DPP. Hal ini menyebabkan semua kader diajak masuk ke wilayah konflik.
3. Tim hukum para tergugat (personal pimpinan PKS -red) kurang siap menghadapi proses hukum, lebih banyak membuat opini. Padahal esensi masalah yg sedang dihadapi adalah di persidangan.
4. Kader kurang diberi penjelasan yg apa adanya sehingga tidak banyak pelajaran yg bisa diambil. Sayang sekali padahal ini adalah proses pembelajaran yg luar biasa. Walaupun pada akhirnya FH misalnya dinyatakan bersalah tetap saja banyak pembelajaran yg bisa kita dapatkan, apalagi kalo sebaliknya (FH menang -red)...
5. Membahas hal-hal yg sedang terjadi di tubuh kita dan apa kata masyarakat tentang kita adalah bagian dari kerja dakwah, bukan fitnah, bukan pula banyak bicara tanpa kerja...
6. Mihwar Siyasi punya karakteristik yg berbeda dengan mahawir sebelumnya, maka perlu penyikapan yg berbeda pula. Kita harus lebih siap menerima kritik, koreksi, bahkan hujatan.
Kita harus terus berusaha meningkatkan kapasitas fikriyah kita agar lebih siap menghadapi tantangan dakwah dimasa kini dan masa mendatang...
Mungkin catatan saya ini ada yg tidak sependapat akan menyinggung sebagian antum atau bahkan kemarahan.. Saya mohon maaf.... tapi percayalah niat kita sama. Sama-sama menginginkan kebaikan bagi jama'ah ini.[]
___
Baca juga: KRONOLOGIS SIDANG FAHRI HAMZAH
Source http://ift.tt/1TECZvg
5. Membahas hal-hal yg sedang terjadi di tubuh kita dan apa kata masyarakat tentang kita adalah bagian dari kerja dakwah, bukan fitnah, bukan pula banyak bicara tanpa kerja...
6. Mihwar Siyasi punya karakteristik yg berbeda dengan mahawir sebelumnya, maka perlu penyikapan yg berbeda pula. Kita harus lebih siap menerima kritik, koreksi, bahkan hujatan.
Kita harus terus berusaha meningkatkan kapasitas fikriyah kita agar lebih siap menghadapi tantangan dakwah dimasa kini dan masa mendatang...
Mungkin catatan saya ini ada yg tidak sependapat akan menyinggung sebagian antum atau bahkan kemarahan.. Saya mohon maaf.... tapi percayalah niat kita sama. Sama-sama menginginkan kebaikan bagi jama'ah ini.[]
___
Baca juga: KRONOLOGIS SIDANG FAHRI HAMZAH
Source http://ift.tt/1TECZvg
