Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 28 April 2016

Keterlaluan, Tepat di Bulan Ramadhan Nanti Pemerintah Beri Kado Pahit Untuk Rakyat Kecil



Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang dinanti umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bulan Ramadhan biasanya dihiasi oleh amalan-amalan dan ibadah yang baik.

Namun sayang, bagi umat muslim Indonesia, kesyahduan bulan Ramadhan harus dibarengi kepedihan. Terutama untuk rakyat kecil pengguna daya listrik 900 VA.

Pasalnya, memasuki puasa di Juni nanti, pelanggan listrik kelas 900 VA diharapkan jangan kaget kalau tagihannya meroket. Ini semua karena PT PLN (Persero) mencabut subsidi terhadap 18 juta pelanggan yang dianggap tak layak.

Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun mengatakan, kenaikan tarif listrik akan dilakukan empat kali, atau setiap dua bulan sekali, selama Juni-Desember 2016.

"Setiap kali naik besarnya 23 persen. Jadi, pada Juni 2016, akan naik 23 persen, lalu naik lagi 23 persen pada Agustus, 23 persen pada Oktober, dan terakhir naik 23 persen pada Desember 2016," kata Benny di Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Menurut Benny, pemerintah akan melakukan rapat terbatas guna menentukan waktu dimulainya kenaikan tarif bagi pelanggan 900 VA nonsubsidi tersebut.

Benny mengatakan, kenaikan tarif bagi pelanggan 900 VA, merupakan program pemerintah yang bertujuan agar subsidi lebih tepat sasaran. Nantinya, hanya pelanggan 450 VA dan sebagian 900 VA yang kebagian jatah subsidi.

"Kami akan terus sosialisasi rencana kenaikan tarif ini," kata Benny.

Saat ini, tarif pelanggan 900 VA bersubsidi mencapai Rp585 per kWh. Sementara, tarif listrik nonsubsidinya seharusnya sebesar Rp1.360 per kWh, sehingga pelanggan 900 VA saat ini masih mendapat subsidi negara Rp775 per kWh.

"Dengan kenaikan 23 persen sebanyak empat kali tersebut, tarif listrik golongan 900 VA sudah mencapai keekonomiannya sebesar Rp1.360 per kWh," katanya.

Ia melanjutkan, setiap bulan, rata-rata pelanggan 900 VA memakai listrik 127 kWh atau Rp75 ribu.

"Nanti, kalau sudah naik, tarifnya akan menjadi sekitar Rp170 ribu per bulan," ujarnya.

Perdebatan mengenai biaya kelistrikan tak pernah kunjung usai. Sementara pemerintah terus berdebat, rakyat kecil terus tercekik. [*]

Source http://ift.tt/1SSgB7c

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Program Riset Teknologi Sultan Erdogan, Berhasil! Senapan canggih made in Turkey, MPT76. MPT76, senapan dengan berat 4.8 kg, panjang 88 cm, kaliber peluru 7.8, hasil riset 40 ilmuwan Turki selama 2 tahun. Di tahun 2016, diproduksi 500 sample untuk kemudian diproduksi 15.0…
  • Hasan al-Banna dan Budaya Kritik Oleh Hasmi Bakhtiar Alumni Al-Azhar Cairo, S2 Lille Perancis 1. Baca-baca tulisan tentang budaya mengkritik dalam tubuh IM sejak awal berdiri. Ternyata warisan Albanna sangat mengagumkan dalam hal ini. 2. Bahkan saking te…
  • Mayoritas Korban Terorisme Adalah Kaum Muslim [Syrian women and children arriving to be evacuated by Syria's Red Crescent from a Damascus suburb that has been under siege by the Assad forces for months (AFP Photo)] Sekjen PBB, Ban Ki-Moon mengatakan bahwa mayoritas kor…
  • [Kajian Hadits] 4 Sumber Kebahagiaan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Sahih-nya (17/68) meriwayatkan dari Sa’d bin Abi Waqqash, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. bersabda: أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ : اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَالْمَسْكَنُ الْو…
  • BEDA Koruptor Pribumi dengan Koruptor Tionghoa Beda koruptor Pribumi dengan koruptor Tionghoa: - Koruptor Pribumi: Tak bisa lari ke mana-mana karena negerinya memang hanya satu: Indonesia. - Koruptor Tionghoa: Sangat mudah melarikan diri ke Singapura atau ke negara-ne…

Pages

Back To Top