Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Rabu, 24 Februari 2016

KPI Larang Televisi Tampilkan Pria Bergaya Wanita


Maraknya perbicangan LGBT membuat KPI bertindak. Setelah menerima sejumlah aduan masyarakat, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) mengeluarkan SURAT EDARAN PELARANGAN adegan yang menampilkan pria berperilaku seperti wanita.

Dalam Surat Edaran yang dikeluarkan pada 23 Februari 2016 ini, KPI juga melarang pria yang menjadi pembawa acara (host), talent, maupun pengisi acara, baik pemeran utama maupun pendukung untuk bergaya, berpakaian kewanitaan, dan memakai riasan kewanitaan.

Larangan diberikan juga kepada pria yang kerap menunjukkan gaya bicara dan bahasa tubuh kewanitaan. Tidak hanya pada gaya berjalan, gaya duduk, gerakan tangan, tapi juga perilaku lainnya.
"(Melarang) Menampilkan pembenaran atau promosi seorang pria untuk berperilaku kewanitaan. Menampilkan sapaan terhadap pria dengan sebutan yang seharusnya diperuntukkan bagi wanita. Menampilkan istilah dan ungkapan khas yang sering dipergunakan kalangan pria kewanitaan," urai KPI dalam laman resminya.

Menurut KPI, perilaku pria yang menirukan gaya wanita tidak sesuai dengan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat serta perlindungan anak-anak dan remaja.

"Siaran dengan muatan demikian dapat mendorong anak untuk belajar dan atau membenarkan perilaku tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari," lanjut KPI.

Lembaga pengawas penyiaran itu pun mengingatkan kepada seluruh lembaga penyiaram untuk mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran serta Standar Program Siaran (P3 dan SPS).

"Kami akan melakukan pemantauan intensif kepada seluruh lembaga penyiaran. Sanksi akan kami jatuhkan jika lembaga penyiaran terbukti masih menyiarkan hal-hal di atas," tegasnya.

Berikut salinan SURAT EDARAN KPI:





Source http://ift.tt/1Qe5T4a

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Ketika Syekh Qardhawi Akui Kesalahan Fatwanya Oleh Ikhwanul Kiram Mashuri Syekh Dr Yusuf Qardhawi adalah ulama besar Sunni. Ia merupakan ketua Persatuan Ulama Dunia. Doktor fikih dari Universitas Al Azhar, Kairo, kelahiran 9 September 1926 di desa kecil bernama Shafth…
  • Pemutaran Film "Rindu Sang Murabbi" Film "Rindu Sang Murabbi" Film dokumenter Biopic tentang Ust. Rahmat Abdullah (Alm) yang didukung oleh Ust. Hidayat Nur Wahid, Ust. Arifin Ilham, Ust. Ruslan, Ust. Izzudin, Helvy Tiana Rosa dll akan membangkitkan kembali s…
  • Tinggal GERINDRA dan PKS, Harapan Rakyat Kini tinggal Gerindra dan PKS... yang tetap teguh menjadi Oposisi. Harapan suara rakyat tinggal pada "dua sejoli" itu, untuk menyelamatkan arah negara ketika kebijakan pemerintah tidak lagi untuk rakyat dan merugikan negar…
  • Buku PAI Urutan Nabi-nabi diubah, Nabi Muhmmad Bukan Nabi Terakhir Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas V SD yang dinilai menyesatkan beredar di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara. Sejumlah orang tua murid yang anaknya bersekolah di tingkat SD mulai res…
  • Fahri: Saya belum bisa mengerti kenapa Kereta Cepat jadi prioritas? 1. Sampai sekarang, Saya belum bisa mengerti kenapa Kereta api cepat Jakarta-Bandung jadi prioritas? 2. Setahu saya sekarang mau ke Bandung banyak pilihan... 3. Harga Terendah ke tertinggi: Bus 4-5 jam Argo Gede 3 jam Tr…

Pages

Back To Top