Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 14 Januari 2016

Gus Sholah: Tidak Ada Islam, Tidak Ada Indonesia Seperti Sekarang


SURABAYA - Berbicara soal sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang digerakkan oleh para ulama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Salahudin Wahid mengatakan Islam tidak bisa dipisahkan dari Indonesia.

“Tidak ada Islam tidak ada Indonesia seperti sekarang,” ungkapnya kepada hidayatullah.com sesuai menjadi pembicara pada launching buku karya Dr. Adian Husaini berjudul ‘Mewujudkan Indonesia Adil dan Beradab’ di Hotel Sahid Surabaya, Rabu, (13/01/2016).

Ditanya mengenai bukti yang menandakan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Islam, Gus Sholah, sapaan akrab KH. Salahudin Wahid, menunjuk pada pemikiran dasar negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kalau tidak ada Islam, mana mungkin ada Pembukaan UUD yang sangat Islami, itu kan kata-kata Islam semua di sana,” jelasnya.

Sementara itu saat menjelaskan bukunya, Adian Husaini mengatakan, para pendiri Negara Indonesia adalah orang-orang cerdas, setidaknya cara mereka merumuskan Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 45.

Menurutnya, dalam Pembukaan UUD 45 ada tiga kunci kata yang sangat islami dan pasti ini dirumuskan bukan orang sembarangan. Di antara kata itu adalah; hikmah, adab dan adil. [Baca: Pentingnya Konsep Adab Dalam Bernegara]

“Bahwa hikmah itu melahirkan adab, dan jika adab ditegakkan maka akan terjuwud al-adalah (keadilan).” ujarnya.

*Foto: Gus Sholah dan Dr Adian Husaini dalam bedah buku 'Mewujudkan Indonesia Adil dan Beradab' di Hotel Sahid Surabaya, Rabu, (13/01/2016)

Sumber: Hidayatullah.com




Source http://ift.tt/1Olr59P

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Artikel Terkait

  • Kerap Posting Anti-LGBT, Facebook Ancam Tutup Permanen Akun Tere Liye Facebook kembali memberlakukan pemblokiran sementara terhadap akun penulis Tere Liye. Ini kali kedua akun media sosial penulis bernama asli Darwis itu diblokir oleh Facebook karena berkomentar kritis soal LGBT. "Facebook m…
  • Seorang Ustadz Tantang "MUBAHALAH" Para Pendukung LGBT Ulil Misrawi Musdah Dkk Seorang ustadz dari Bantul, Budi Nurastowo Bintriman menantang melakukan "MUBAHALAH" para pendukung LGBT yang memelintir ayat-ayat Al-Quran. "Untuk para pendukung LGBT semacam Nusron Wahid, Ulil Absar Abdala, Misrowi, Musd…
  • Diputus Kontrak Nike Gara-gara Anti-LGBT, Pacquiao Banjir Dukungan Simpati dan pembelaan kini mulai berdatangan, bagi petinju Filipina Manny Pacquiao, yang awalnya dikecam karena komentarnya tentang kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Simpati untuk petinju yang dijuluki …
  • Buku Terbaik Biografi Sayyid Quthb Setahu saya, inilah buku terbaik tentang biografi Sayyid Quthb. Aslinya bagian awal tesis sang penulis (Dr. Shalah al-Khalidiy). Itu saja amat tebal (misal saya pemilik penerbit buku ini pasti mencetaknya lengkap; bukan mem…
  • Kedengkian HTI Pada Turki Ada kawan yang share tulisan di situs resmi HTI. Isinya. "Penguasa Turki Meratapi Darah, Sementara Dirinya Ikut Menumpahkannya!" Singkat kata. AKP Turki ikut membunuhi warga Syiria. Saya jawab gini aja: Iri dan hasud bin …

Pages

Back To Top