Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 06 Agustus 2015

Mulai Sekarang Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun Gan...

Ibadah 70 tahun ditimbang dengan maksiat 7 hari ••••••> Lebih berat dosa maksiat 7 hari .
 

Dosa maksiat 7 hari ditimbang dengan sadaqah ikhlas 1 potong roti •••••••> lebih berat timbangan sadaqah 1 potong roti .

Jangan pernah engkau meremehkan kebaikan (sekecil apapun) yang engkau kerjakan dan jangan pernah engkau meremehkan dosa (sekecil apapun) yang engkau kerjakan.
Dari Abu Burdah, berkata: "Saat menjelang wafatnya Abu Musa (al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu) beliau berkata: "Wahai putra-putraku, ingat-ingatlah selalu (kisah) sang Pemilik Roti".


Lakukan Kebaikan Walau Sekecil Apapun
Lakukan Kebaikan Walau Sekecil Apapun

Beliaupun mulai bercerita: "Dahulu ada seorang lelaki yang beribadah kepada Allah di tempat peribadatannya - aku (perowi) mengira dia mengucapkan: selama tujuh puluh tahun -, tidak lah dia turun dari tempat peribadatannya tersebut kecuali hanya pada hari ahad saja".

Beliau melanjutkan kisahnya: "Maka turunlah dia (keluar dari tempat peribadatannya) pada hari ahad".

Beliau berkata: "Maka Syaithan menjelma dalam pandangan matanya sebagai seorang wanita, (hingga lelaki tersebut tergoda olehnya), dan tinggallah dia bersamanya selama tujuh hari atau tujuh malam (melakukan perbuatan zina) ".

Beliau berkata: "Kemudian tersingkaplah apa yang menutupi (pandangan mata) nya, (sehingga dia pun mengetahui hakekat yang sebenarnya). Maka keluarlah dia dari tempatnya dalam rangka bertaubat kepada Allah.

Setiap kali dia melangkahkan kakinya satu langkah selalu dia ikuti dengan shalat dan sujud.

Hingga pada suatu malam dia singgah di suatu ruko dimana padanya terdapat dua belas orang miskin. Rasa capek pun menguasai dirinya hingga dia merebahkan tubuhnya diantara dua orang lelaki dari mereka.

Ternyata di daerah tersebut ada seorang Rahib yang setiap malam senantiasa mengirim roti untuk mereka, masing-masing orang mendapat bagian satu potong roti.

Maka datanglah pemilik roti, membagi-bagikannya kepada masing-masing orang, hingga sampailah dia kepada lelaki yang keluar untuk bertaubat. Pemilik roti menyangka bahwa dia termasuk bilangan orang miskin disitu, maka diapun diberi sepotong roti.

(Karena roti yang dibawa hanya cukup untuk dua belas orang, ada satu orang yang tidak mendapatkan bagian)

Berkatalah orang yang tidak mendapatkan bagian tersbut kepada pemilik roti: "Kenapa anda tidak memberiku roti? Sungguh aku sangat membutuhkannya."

Pemilik roti pun menjawab: "Apakah engkau melihat aku menahannya darimu? Tanyalah, adakah diantara kalian yang aku beri dua roti?"

Mereka semua menjawab: "Tidak ada"

Pemilik roti kembali berkata: "Engkau melihat aku menahannya darimu (tidak memberikannya kepadamu)? Demi Allah, aku tidak akan memberikan sesuatupun kepadamu malam ini!"

Maka lelaki yang bertaubat tadi mengambil roti yang diberikan untuknya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapatkan bagian tersebut.

Pada pagi harinya didapati lelaki yang bertaubat tadi telah meninggal dunia.

Ditimbanglah tujuh puluh tahun (masa ibadahnya) dengan tujuh malam (masa perbuatan maksiyatnya), ternyata belum mengimbanginya.

Kemudian ditimbanglah sepotong roti (yang dia berikan kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi) dengan tujuh hari (perbuatan maksiyatnya), ternyata sepotong roti tersebut lebih berat timbangannya."

Maka berkatalah Abu Musa radhiyallahu 'anhu: "Wahai putra-putraku.., ingat-ingatlah selalu sang Pemilik Roti tersebut."

In syaa Allah bermamfaat ...


Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Pages

Back To Top