RMOL - Usai menghadiri kenduri di rumah salah satu kerabatnya,
penjahat spesial bongkar rumah Dedi Saputra (29) terkapar. Warga
Kampung 3 Dusun Muara Enim Kabupaten Muara Enim ini terpaksa ditembak
karena ia melawan petugas saat akan ditangkap.
Penjahat Muara Enim Ditembak |
Ia baru
menghentikan usaha perlawanan setelah dua peluru yang ditembakkan
petugas menembus betis kanan dan kirinya. Penembakan dilakukan saat
penangkapan, Senin (4/8) pukul 21.00 WIB.
Dari catatan kepolisian, sedikitnya Dedi telah melakukan enam kali pembongkaran rumah. Tempat kejadian perkara (TKP) aksi kejahatan tersangka antara lain dua rumah di perumahan BTN, Perumahan Ratri Kelurahan Air Lintang Deksangke Kelurahan Air Lintang, Pelawaran Kelurahan Pasar I dan rumah tumbuh kelurahan Muara Enim.
Barang yang berhasil digasaknya di antaranya sepeda motor Yamaha Vixon, Yamaha Jupiter, Honda Revo, Honda Beat, TV, hand phone, IPAD, duit jutaan rupiah.
Penangkapan tersangka dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto dan Kanit Pidum Ipda Acep Yuli Sahara.
Dedi, kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel pagi ini, Selasa (5/8), mengaku bahwa ia membongkar rumah bersama patnernya Ade Irawan alias Ewang, yang sudah lebih dulu ditangkap petugas. Ewang tertangkap pada tahun 2013.
Kendati, rekannya telah tertangkap, Dedi masih melancarkan kejahatannya. Sedikitnya, enam TKP yang behasil dibongkarnya.
"Ya pak, ada enam rumah yang aku bobol. Tidak hanya motor, barang elektronik seperti TV, hand phone, iPad, laptop dan uang jutaan berhasil aku gasak," aku Dedi.
Barang bukti itu, menurut Dedi, dijualnya di Muara Enim dan luar Mmuara Enim. Sedangkan uang hasil kejahatan itu dihabisinya untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan berpoya-poya.
Menghindari kejaran polisi, lanjut Dedi, dia bersembunyi di tempat keluarganya di Jakrta, dan sempat bekerja di proyek di wilayah tersebut.
"Aku pernah dipenjara karena membobol rumah pak,"sebutnya.
Salah seorang korbannya, Mauliyana (28) RS Ratri Kelurahan Air lintang, mengaku pada tahun 2013, rumahnya kebobolan. Adapun barang yang hilang, yakni TV LCD, hand phone, duit 300 ribu, motor Meo Soul.
Selain itu, korban lainnya, Edy Marhan Jaya Blok E12 rumah tumbuh. Korban kehilangan, sepeda motor Yamaha Vixon, IPAD.
Kapolres Muara Enim AKBP Mohamad Aris melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto didampingi Kanit Pidum Ipda Acep Yuli Sahara,Selasa (5/8), menyatakan, penangkapan tersangka spesialis bongkar rumah ini setelah petugas mengendus kebaradaanya sedang yasinan di dusun Muara Enim.
"Saat akan ditangkap, tersangka berusaha melawan, lalu petugas melumpuhkannya dengan dua butir peluru yang bersarang di kedua betisnya,"tegas Eryadi.
Diakui Eryadi, sedikitnya enam TKP yang aksi kejahatan tersangka. Namun, Eryadi menerangkan, tidak menutup kemungkinan masih ada TKP lainnya yang belum terungkap.
Dari barang bukti hasil kejahatannya, sebagian ada yang dijualnya, dan ada yang berhasil diamankan petugas, diantaranya dua unit tv LCD dan STNK sepeda motor Vixon atas nama pemiliknya, Edy Marhan Jaya Blok E12 rumah tumbuh.
Dari catatan kepolisian, sedikitnya Dedi telah melakukan enam kali pembongkaran rumah. Tempat kejadian perkara (TKP) aksi kejahatan tersangka antara lain dua rumah di perumahan BTN, Perumahan Ratri Kelurahan Air Lintang Deksangke Kelurahan Air Lintang, Pelawaran Kelurahan Pasar I dan rumah tumbuh kelurahan Muara Enim.
Barang yang berhasil digasaknya di antaranya sepeda motor Yamaha Vixon, Yamaha Jupiter, Honda Revo, Honda Beat, TV, hand phone, IPAD, duit jutaan rupiah.
Penangkapan tersangka dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto dan Kanit Pidum Ipda Acep Yuli Sahara.
Dedi, kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel pagi ini, Selasa (5/8), mengaku bahwa ia membongkar rumah bersama patnernya Ade Irawan alias Ewang, yang sudah lebih dulu ditangkap petugas. Ewang tertangkap pada tahun 2013.
Kendati, rekannya telah tertangkap, Dedi masih melancarkan kejahatannya. Sedikitnya, enam TKP yang behasil dibongkarnya.
"Ya pak, ada enam rumah yang aku bobol. Tidak hanya motor, barang elektronik seperti TV, hand phone, iPad, laptop dan uang jutaan berhasil aku gasak," aku Dedi.
Barang bukti itu, menurut Dedi, dijualnya di Muara Enim dan luar Mmuara Enim. Sedangkan uang hasil kejahatan itu dihabisinya untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan berpoya-poya.
Menghindari kejaran polisi, lanjut Dedi, dia bersembunyi di tempat keluarganya di Jakrta, dan sempat bekerja di proyek di wilayah tersebut.
"Aku pernah dipenjara karena membobol rumah pak,"sebutnya.
Salah seorang korbannya, Mauliyana (28) RS Ratri Kelurahan Air lintang, mengaku pada tahun 2013, rumahnya kebobolan. Adapun barang yang hilang, yakni TV LCD, hand phone, duit 300 ribu, motor Meo Soul.
Selain itu, korban lainnya, Edy Marhan Jaya Blok E12 rumah tumbuh. Korban kehilangan, sepeda motor Yamaha Vixon, IPAD.
Kapolres Muara Enim AKBP Mohamad Aris melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto didampingi Kanit Pidum Ipda Acep Yuli Sahara,Selasa (5/8), menyatakan, penangkapan tersangka spesialis bongkar rumah ini setelah petugas mengendus kebaradaanya sedang yasinan di dusun Muara Enim.
"Saat akan ditangkap, tersangka berusaha melawan, lalu petugas melumpuhkannya dengan dua butir peluru yang bersarang di kedua betisnya,"tegas Eryadi.
Diakui Eryadi, sedikitnya enam TKP yang aksi kejahatan tersangka. Namun, Eryadi menerangkan, tidak menutup kemungkinan masih ada TKP lainnya yang belum terungkap.
Dari barang bukti hasil kejahatannya, sebagian ada yang dijualnya, dan ada yang berhasil diamankan petugas, diantaranya dua unit tv LCD dan STNK sepeda motor Vixon atas nama pemiliknya, Edy Marhan Jaya Blok E12 rumah tumbuh.
Sumber: RMOLSumSel.com