Detik.com - Dugaan
masyarakat tampaknya benar (Baca 2 tulisan kita dengan judul:
MENIMBANG-NIMBANG KEPUTUSAN MK, 22 Agustus 2014 dan AROGANSI KPU
MENGHANCURKAN KONSTITUSI) bahwa KPU mengutak-atik berkas gugatan di MK.
Apakah MK memberi otorisasi kepada KPU atau ada pengkhianat di MK? Cerna
kalimat ini: ""Akhirnya kami menebak-nebak saja kan, misalnya kami cari
bukti lampiran mereka, ternyata yang mereka berikan baru daftar
buktinya, buktinya tidak kelihatan,"
KPU Mulai Panik |
KPU stress, mengeluh, dan menuding bahwa gugatan tidak jelas. Cerna
kalimat berikut: "Jadi kami harus kerja ekstralah untuk menebak-nebak,"
ujarnya. Kalimat ini diungkapkan Hadar Nafis Gumay, komisioner KPU
merangkap Tim sukses Jkw-Jk yang berdiskusi di restoran dengan Trimedya
Panjaitan saat memberi bocoran soal debat capres pertama.
Apakah
karena Koalisi Kebenaran sudah tahu bahwa MK sama bobroknya dengan KPU
sehingga berkas gugatan yang diberikan tidak disertai dengan berkas
bukti-bukti kuat tapi bukti-bukti kuat adanya kecurangan yang
sistematis, masif, dan massal hanya akan diajukan saat sidang saja? Wow,
ini cara hebat yang dilakukan oleh Prabowo-Hatta. Semoga PH mampu
mensterilkan pengacara mereka dari infiltrasi pihak lain.
Kini semua semakin jelas bahwa sidang gugatan di MK adalah Opera Sabun Cuci Piring,
Kemarahan rakyat bisa tak teribendung terhadap para pelaku kecurangan Pilpres!!
Sumber: Detik.com