Gulungan Tembaga atau Copper Scroll (3Q15) adalah salah satu dari Gulungan Laut Mati yang ditemukan di Gua Qumran 3 dekat Khirbet, tetapi berbeda secara signifikan dari yang lain. Sementara gulungan lainnya ditulis pada perkamen atau papirus, gulungan tembaga ini ditulis pada logam: tembaga dicampur dengan sekitar 1 persen timah. Tidak seperti yang lain, gulungan ini tidak berisi karya sastra, tapi daftar lokasi di mana berbagai harta, emas dan perak dimakamkan atau disembunyikan.
Begitulah kira-kira terjemahan kolom pertama dari Copper Scroll, salah satu gulungan yang paling menarik, dan membingungkan, yang ditemukan di antara koleksi yang dikenal sebagai Gulungan Laut Mati. Terdengar seperti sesuatu dari film Indiana Jones, teks Copper Scroll (3Q15) menjelaskan sejumlah besar harta karun. Ditemukan pada tahun 1952 di Gua 3 di Khirbet Qumran di tepi Laut Mati, salah satu dari beberapa gulungan yang ditemukan, telah berada disana selama hampir 2.000 tahun.
Sebagian besar dari apa yang disebut "Dead Sea Scrolls" ditemukan oleh Bedouin dan dijual melalui dealer barang antik, tapi yang gulungan tembaga ini benar-benar ditemukan oleh arkeolog. Pada zaman kuno teks dokumen telah ditorehkan pada lembaran tipis tembaga yang kemudian digulung bersama-sama.
Pada saat ditemukan, bagaimanapun, dokumen itu digulung menjadi dua gulungan terpisah dan tembaganya sangat teroksidasi serta terlalu rapuh untuk membuka gulungan. Selama lima tahun sarjana dan ahli membahas cara-cara membuka gulungan itu. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memotong gulungan itu menjadi beberapa bagian dari luar dengan menggunakan gergaji kecil.
Setelah bekerja dengan sangat hati-hati, mereka memotong gulungan menjadi 23 strip, masing-masing melengkung ke dalam setengah silinder. Sebelum dipotong, seorang pakar merasa melihat kata-kata untuk perak dan emas dan menyarankan bahwa gulungan itu daftar harta karun. Tentu saja, ketika itu diuraikan, ternyata sarjana tersebut benar!
Bagaimana dengan semua harta itu? Harta siapa itu? Apakah ada yang menemukannya? Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah, tidak, setidaknya itu yang para peneliti katakan.
Harta-harta yang dijelaskan dalam Copper Scroll terdiri dari sejumlah besar emas dan perak, serta banyak koin dan barang emas. Sulit untuk mengetahui berapa nilai harta-harta yang dijelaskan dalam gulungan, karena kita tidak mengetahui satuan berat yang digunakan dalam gulungan sebenarnya setara dengan apa, tetapi diperkirakan pada tahun 1960, nilai total dari harta-harta tersebut diatas US $ 1.000.000
Dengan daftar harta sebesar ini, Anda mungkin bertanya, mengapa tidak semua orang keluar mencari harta karun itu? (Dan mungkin bertanya mengapa Stephen Spielberg belum membuat film tentangnya?) Yang benar adalah, beberapa orang memang berusaha mencarinya, tetapi sangat tidak mudah untuk menemukannya. Mengapa tidak mudah? Pertama adalah kita tidak tahu arti semua kata yang ada dalam teks tersebut. Teks di gulungan tembaga kebanyakan adalah bahasa Ibrani kuno, yang tentu saja merupakan bahasa yang dikenal, tapi kebanyakan teks Ibrani kuno yang kita miliki dan ketahui artinya adalah teks-teks yang berkaitan dengan agama, sedangkan teks Copper Scroll tidak satupun yang berkaitan dengan agama. Sebagian besar kosakata dalam Copper Scroll sama sekali tidak ditemukan dalam Alkitab atau apapun yang kita miliki dari zaman kuno.
Tidak hanya masalah kosakata yang membuat kita kesulitan, beberapa lokasi geografis saat teks dibuat tidak dikenal lagi saat ini, banyak yang terlalu spesifik dan beberapa merujuk ke tempat-tempat yang tidak lagi ada.
Ada beberapa orang yang telah menyarankan bahwa harta yang disebut di dalam Copper Scroll tidak pernah benar-benar ada, dan Copper Scroll hanyalah sebuah karya fiksi. Bahkan jika harta itu memang ada, kita tidak tahu dari mana asalnya atau milik siapa harta-harta itu. Beberapa teori lainnya yang berusaha menjelaskan asal-usul harta tersebut adalah seperti dibawah ini:
Teori Pertama: harta tersebut bisa jadi adalah berasal dari komunitas Qumran. Kesulitan teori ini adalah bahwa komunitas Qumran adalah komunitas pertapa, dan biasanya para pertapa tidak memiliki harta yang cukup banyak.
Teori Kedua, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Kedua. Namun, Yosefus menyatakan bahwa harta utama bait atau kuil itu masih berada di dalam kuil ketika jatuh ke tangan Romawi, dan juga bahwa teks-teks Qumranic lainnya tampaknya terlalu kritis terhadap imam-imam kuil sehingga penulis-penulis mereka tak mungkin cukup dekat dengan imam-imam kuil untuk membawa harta mereka untuk diamankan. (The Arch of Titus menunjukkan beberapa item bait kedua dibawa ke Roma)
Teori Ketiga, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Pertama, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada tahun 586 SM. Teori ini tidak cocok dengan karakter gulungan lain, dan Copper Scroll ini ditulis terlalu terlambat untuk teori ini.
Semua teori diatas hanyalah tebakan. Darimana harta-hata tersebut, Siapa pemiliknya, dan apa yang terjadi, kita mungkin tidak pernah tahu ....
Source: Wikipedia
1:1 In the ruin that is in the valley of Acor, under
1:2 the steps, with the entrance at the East,
1:3 a distance of forty cubits: a strongbox of silver and its vessels
1:4 with a weight of seventeen talents.
Begitulah kira-kira terjemahan kolom pertama dari Copper Scroll, salah satu gulungan yang paling menarik, dan membingungkan, yang ditemukan di antara koleksi yang dikenal sebagai Gulungan Laut Mati. Terdengar seperti sesuatu dari film Indiana Jones, teks Copper Scroll (3Q15) menjelaskan sejumlah besar harta karun. Ditemukan pada tahun 1952 di Gua 3 di Khirbet Qumran di tepi Laut Mati, salah satu dari beberapa gulungan yang ditemukan, telah berada disana selama hampir 2.000 tahun.
Sebagian besar dari apa yang disebut "Dead Sea Scrolls" ditemukan oleh Bedouin dan dijual melalui dealer barang antik, tapi yang gulungan tembaga ini benar-benar ditemukan oleh arkeolog. Pada zaman kuno teks dokumen telah ditorehkan pada lembaran tipis tembaga yang kemudian digulung bersama-sama.
Pada saat ditemukan, bagaimanapun, dokumen itu digulung menjadi dua gulungan terpisah dan tembaganya sangat teroksidasi serta terlalu rapuh untuk membuka gulungan. Selama lima tahun sarjana dan ahli membahas cara-cara membuka gulungan itu. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memotong gulungan itu menjadi beberapa bagian dari luar dengan menggunakan gergaji kecil.
Setelah bekerja dengan sangat hati-hati, mereka memotong gulungan menjadi 23 strip, masing-masing melengkung ke dalam setengah silinder. Sebelum dipotong, seorang pakar merasa melihat kata-kata untuk perak dan emas dan menyarankan bahwa gulungan itu daftar harta karun. Tentu saja, ketika itu diuraikan, ternyata sarjana tersebut benar!
Bagaimana dengan semua harta itu? Harta siapa itu? Apakah ada yang menemukannya? Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah, tidak, setidaknya itu yang para peneliti katakan.
Harta-harta yang dijelaskan dalam Copper Scroll terdiri dari sejumlah besar emas dan perak, serta banyak koin dan barang emas. Sulit untuk mengetahui berapa nilai harta-harta yang dijelaskan dalam gulungan, karena kita tidak mengetahui satuan berat yang digunakan dalam gulungan sebenarnya setara dengan apa, tetapi diperkirakan pada tahun 1960, nilai total dari harta-harta tersebut diatas US $ 1.000.000
Dengan daftar harta sebesar ini, Anda mungkin bertanya, mengapa tidak semua orang keluar mencari harta karun itu? (Dan mungkin bertanya mengapa Stephen Spielberg belum membuat film tentangnya?) Yang benar adalah, beberapa orang memang berusaha mencarinya, tetapi sangat tidak mudah untuk menemukannya. Mengapa tidak mudah? Pertama adalah kita tidak tahu arti semua kata yang ada dalam teks tersebut. Teks di gulungan tembaga kebanyakan adalah bahasa Ibrani kuno, yang tentu saja merupakan bahasa yang dikenal, tapi kebanyakan teks Ibrani kuno yang kita miliki dan ketahui artinya adalah teks-teks yang berkaitan dengan agama, sedangkan teks Copper Scroll tidak satupun yang berkaitan dengan agama. Sebagian besar kosakata dalam Copper Scroll sama sekali tidak ditemukan dalam Alkitab atau apapun yang kita miliki dari zaman kuno.
Tidak hanya masalah kosakata yang membuat kita kesulitan, beberapa lokasi geografis saat teks dibuat tidak dikenal lagi saat ini, banyak yang terlalu spesifik dan beberapa merujuk ke tempat-tempat yang tidak lagi ada.
Ada beberapa orang yang telah menyarankan bahwa harta yang disebut di dalam Copper Scroll tidak pernah benar-benar ada, dan Copper Scroll hanyalah sebuah karya fiksi. Bahkan jika harta itu memang ada, kita tidak tahu dari mana asalnya atau milik siapa harta-harta itu. Beberapa teori lainnya yang berusaha menjelaskan asal-usul harta tersebut adalah seperti dibawah ini:
Teori Pertama: harta tersebut bisa jadi adalah berasal dari komunitas Qumran. Kesulitan teori ini adalah bahwa komunitas Qumran adalah komunitas pertapa, dan biasanya para pertapa tidak memiliki harta yang cukup banyak.
Teori Kedua, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Kedua. Namun, Yosefus menyatakan bahwa harta utama bait atau kuil itu masih berada di dalam kuil ketika jatuh ke tangan Romawi, dan juga bahwa teks-teks Qumranic lainnya tampaknya terlalu kritis terhadap imam-imam kuil sehingga penulis-penulis mereka tak mungkin cukup dekat dengan imam-imam kuil untuk membawa harta mereka untuk diamankan. (The Arch of Titus menunjukkan beberapa item bait kedua dibawa ke Roma)
Teori Ketiga, harta tersebut bisa jadi berasal dari Bait Suci Pertama, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada tahun 586 SM. Teori ini tidak cocok dengan karakter gulungan lain, dan Copper Scroll ini ditulis terlalu terlambat untuk teori ini.
Semua teori diatas hanyalah tebakan. Darimana harta-hata tersebut, Siapa pemiliknya, dan apa yang terjadi, kita mungkin tidak pernah tahu ....
Baca Juga:
Source: Wikipedia