Desi Fitrie | Informasi-informasi Terupdate

Baca, Saksikan, Rasakan, Simpulkan...

Kamis, 23 Juni 2016

Semarak Ramadhan di Kota "Sin City" Las Vegas

(Members of the congregation at Masjid Ibrahim are shown during the evening meal marking the end of the day's fast during Ramadan. (Bill Hughes/Las Vegas Review-Journal)

[portalpiyungan.com] LAS VEGAS - Selama 29 atau 30 hari dalam setahun, umat Islam di seluruh dunia beribadah puasa dan membaca Quran selama Ramadan. Dari fajar hingga senja, mereka tidak mengkonsumsi apapun. Bahkan air pun tidak.

Begitupula umat Islam yang tinggal di Las Vegas, USA. Seperti liputan Las Vegas Review Journal (18/6), di kota yang dikenal 'Sin City' ini, Umat Islam berkumpul bersama-sama beribadah dan berbuka puasa bersama di Masjid Ibrahim. Memenuhi aula serbaguna masjid ini untuk menunggu datangnya senja, saat matahari turun dari langit, pria dan wanita mempersiapkan makan malamnya.

"Ini merupakan perkumpulan gabungan," sebut Bir Azam. "Ada orang-orang dari Afghanistan, dari negara-negara arab, dari Bangladesh, Pakistan, dan ada banyak makanan dari berbagai tempat."

Para anggota bergantian menyediakan makanan, menyiapkan dan menyajikannya. Beberapa diantaranya, seperti Tanzima Khan, memiliki pengalaman profesional sebagai koki. Tanzima Khan bekerja di restoran Thai Lemongrass di CityCenter.

"Sepanjang hari saya memasak di restoran, melayani pelanggan, jadi saat saya pulang dari kerja, saya langsung kesini dan melayani orang-orang berbuka," sebutnya.

Khan mengatakan bahwa berada di sekitar makanan saat berpuasa, dengan aroma manis dimana-mana, tidak mengganggu puasanya, bahkan godaan dari temannya tidak membuatnya terganggu. "Anda harus mampu menahan diri anda sendiri," batinnya. "Yang lain makan, dan mereka mengolok saya dengan mengatakan 'Tanzima, saya minum, yum, yum.' Saya berkata, 'Tak apa. Saya akan dapat ganjaran lebih karena saya bisa menahan diri darinya. Kau minum didepan saya. Saya haus, tapi saya dapat mengendalikan diri sendiri.' saya bisa memberi batasan pada diri sendiri, jadi tak sulit bagi saya." Ujarnya.

Khan menyebut bahwa berpuasa sedikit lebih berat bagi yang tinggal di Las Vegas karena cuaca panasnya, tapi itu masih bisa diatasi. "Anda harus siap secara mental, dan puasa tak sesulit itu," sebutnya. Dia menekankan bahwa puasa tak hanya memberikan keuntungan secara agama, tapi juga secara kesehatan.

"(Dengan puasa) Tubuh anda akan mengalami detoksifikasi," sebutnya. "Perut anda perlu beristirahat. Anda tahu selama 11 bulan memakan beberapa makanan tak sehat (junk food) atau sejenisnya. Inilah waktu untuk mengeluarkan racun dari perut anda. Jika anda punya masalah merokok atau masalah alkohol apapun, ini waktunya untuk mulai menyingkirkan kebiasaan anda itu," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa rasa lapar membantu anda mengingat orang lain. Dianjurkan untuk membantu yang miskin disaat Ramadan. "Jika anda merasa rasa lapar, berarti anda juga memikirkan banyak orang diluar sana yang juga merasa lapar."

Selain membersihkan tubuh anda, Khan mengatakan Ramadan merupakan waktu untuk membersihkan diri. "Membersihkan sistem anda, membersihkan pikiran anda. Tak ada bergosip, menghina dan sebagainya," sebutnya.

Saat matahari akhirnya terbenam sesaat sebelum jam 8 malam, buka puasa di Masjid Ibrahim Las Vegas dilaksanakan dengan pertama-tama meminum segelas air diikuti dengan kurma dan berbagai camilan. Setelah berbuka puasa, jamaah segera dipanggil untuk melaksanakan shalat Maghrib, yang pria ke ruang shalat utama dan yang perempuan ke sebuah ruang pribadi dengan sebuah televisi menyiarkan ibadah di ruang utama. Sepatu ditinggalkan di luar untuk kedua ruang shalat dan diambil kembali saat ibadahnya diselesaikan.


Usai shalat maghrib kembali di aula serbaguna, makanan utama telah disediakan dalam boks-boks, dimana setiap boks diisi dengan ayam, nasi dan sayuran. "Kami tak boleh menjadikan makanan mubadzir, itu satu hal," sebut Gallardo. "Ini sangat penting. Kami menggunakan boks agar mereka bisa membawa makanan pulang, jadi tak mubadzir. Kami menekankan bahwa tak ada yang boleh terbuang." Selain makan malam, umat Islam bangun di rumah sebelum fajar untuk makan sahur sebelum shalat subuh.

Seorang mualaf, Nancy Burciaga, menuturkan dirinya senang saat berkumpul dengan sesama muslim di Masjid Ibrahim karena merupakan momen untuk mempererat hubungan dengan komunitas. "Satu-satunya hal yang sulit adalah keluarga anda di rumah," sebut Nancy Burciaga. "Kami datang kesini untuk membangun sebuah keluarga dan cinta yang terkadang tak kami dapatkan dirumah karena mereka tak berpuasa seperti kami."

Burciaga memilih untuk menjadi pemeluk Islam pada hari pertama Ramadan tiga tahun lalu. Dibesarkan dalam keluarga kristen evangelis, dia mengambil banyak langkah untuk sampai pada keadaannya sekarang. "Aku belajar bagaimana untuk shalat dan juga mempelajari agama ini," sebutnya. "Pada awalnya aku belum memulai memakai jilbab sampai sekitar 8 bulan kemudian (setelah masuk Islam) baru memakai jilbab. Tak ada yang memaksaku. Aku hanya membaca dan memelajari tentangnya dan menyadari ini waktunya bagiku untuk memakainya. Keluargaku mengira aku gila, kata mereka, 'dia sedang melalui sebuah fase'."

Menjelaskan tentang puasa pada keluarganya juga menjadi sebuah tantangan. "Ibuku terus berkata 'kamu akan sakit. Kamu akan sakit'," sebut Burciaga. "Dan aku memberitahu ibuku, 'ma, Yesus berpuasa selama 40 hari'."

Najma Olaer, mualaf lain, mengatakan ia juga memutuskan untuk memeluk Islam di bulan Ramadhan. Ayah dari anak-anaknya telah memberinya sebuah Quran. "Butuh setahun hingga saya membuka buku itu (Al Quran)," sebutnya.

Saat ia membacanya, dia menyebut dia menemukan penjelasan yang selama ini dicarinya. "Saya berpikir, inilah yang saya cari," sebutnya.

Tak butuh waktu lama, ia berkomitmen untuk masuk Islam. Dia pergi menuju masjid terdekat, tanpa mengetahui bahwa itu sedang dibulan Ramadhan. "Saya tak memakai hijab, saya hanya pergi (kesini/masjid)," tuturnya.

Setelah makan malam (buka puasa), jamaah kembali dipanggil untuk melaksanakan shalat Isya pada jam 9.30 malam dan Tarawih, sebuah ibadah tambahan khusus di bulan Ramadhan dimana ayat-ayat Quran dibacakan. Tarawihnya berlanjut dengan pembacaan Quran selama bulan itu dengan khatam Quran sebagai target.

Masjid ini menyiarkan tarawih live online selama ramadan (http://ift.tt/28QCcKJ).


Dr. Aslam Abdullah, direktur Masjid Ibrahim Las Vegas, menyebut malam-malam ganjil selama 10 hari terakhir Ramadhan merupakan hari-hari yang lebih suci. "Dan salah satu malam ini dijadikan malam Lailatul Qadar dimana rahmat Allah menjadi tanpa batas," sebutnya.

Diu masjid ini juga diperingati malam diturunkannya Quran pada nabi Muhammad (Nuzulul Quran). Tahun ini akan diperingati pada 2 Juli.

Masjid Ibrahim juga menjadwalkan menggelar acara makan malam bagi komunitas antar agama pada 30 Juni.

*Sumber: http://ift.tt/1UeV3wO




Source http://ift.tt/28U1jOz

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Pages

Back To Top