[portalpiyungan.com] Bashar al-Assad sesumbar pada hari Selasa (7/6) untuk terus bertempur di dalam apa yang disebutnya sebagai perang Suriah melawan ‘terorisme’, hal ini disampaikan dalam pidato pertamanya sejak perundingan damai gagal di bulan April.
Assad mengatakan dia akan ‘memenangkan’ kembali “setiap inci” dari Suriah dan mengatakan Aleppo akan menjadi kuburan bagi harapan dan impian Presiden Turki Tayyip Erdogan, pendukung utama dari kelompok oposisi yang berjuang untuk menggulingkannya.
Perang di Suriah telah membuat kontrol Assad atas Suriah semakin melemah. Aleppo, kota Suriah terbesar dan pusat komersial pra-perang, dan daerah sekitarnya di perbatasan dengan Turki telah menjadi teater utama dalam peperangan, terbagi antara daerah yang dikuasai rezim dan oposisi. Meningkatnya pertempuran di sana telah merusak perjanjian penghentian permusuhan yang disepakati pada bulan Februari.
Assad menuduh Erdogan baru-baru ini mengirimkan ribuan militan ke Aleppo. Rusia, yang melakukan serangan udara sebagian besar di kawasan sipil untuk mendukung Assad sejak September, mengatakan pada hari Sabtu lebih dari 2.000 militan telah dikerahkan di wilayah Aleppo.
Padahal fakta dilapangan menunjukkan bahwa pemerintah rezim Assad sendiri tidak akan mampu bertahan tanpa didukung ribuan milisi Syiah asing dari Iran, Libanon, Afghanistan, Iraq, dan tentara bayaran dari banyak negara, juga dukungan intervensi militer oleh Rusia.
Rusia mengatakan pada hari Senin angkatan udaranya akan memberikan serangan “yang paling aktif” untuk memberikan dukungan kepada pasukan rezim Suriah, dan tidak akan membiarkan Aleppo dan daerah sekitarnya jatuh ke tangan pejuang oposisi.
Assad juga mengucapkan terima kasih kepada Rusia, Iran, China dan kelompok Syiah Lebanon Hizbullat atas dukungan yang telah mereka berikan. (Al Arabiya/MiddleEastUpdate)
Source http://ift.tt/24BdtNd
Assad menuduh Erdogan baru-baru ini mengirimkan ribuan militan ke Aleppo. Rusia, yang melakukan serangan udara sebagian besar di kawasan sipil untuk mendukung Assad sejak September, mengatakan pada hari Sabtu lebih dari 2.000 militan telah dikerahkan di wilayah Aleppo.
Padahal fakta dilapangan menunjukkan bahwa pemerintah rezim Assad sendiri tidak akan mampu bertahan tanpa didukung ribuan milisi Syiah asing dari Iran, Libanon, Afghanistan, Iraq, dan tentara bayaran dari banyak negara, juga dukungan intervensi militer oleh Rusia.
Rusia mengatakan pada hari Senin angkatan udaranya akan memberikan serangan “yang paling aktif” untuk memberikan dukungan kepada pasukan rezim Suriah, dan tidak akan membiarkan Aleppo dan daerah sekitarnya jatuh ke tangan pejuang oposisi.
Assad juga mengucapkan terima kasih kepada Rusia, Iran, China dan kelompok Syiah Lebanon Hizbullat atas dukungan yang telah mereka berikan. (Al Arabiya/MiddleEastUpdate)
Source http://ift.tt/24BdtNd
