Islampos.com - EMILIA Renita, istri dari Jalaludin Rakhmat mengatakan bahwa konflik
Suriah yang telah menelan korban ratusan ribu rakyat muslim bukanlah
konflik antara Sunni dan Syiah.
“Yang menyerang rakyat Suriah itu sebenarnya Sunni bukan Syiah. Bashar Al-Assad sendiri adalah orang Sunni,” tuturnya kepada Islampos, usai deklarasi tolak ISIS, Senin (4/8) di Galeri Kafe, Komplek Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Bashar al-Assad |
“Saya tahu mereka sunni karena saya melihat cara shalat mereka,” tambahnya.
Dia juga tidak terima kalau orang Syiah dikatakan menginginkan konflik di Suriah terjadi juga di Indonesia.
“Kalau ada yang bilang Indonesia ingin ‘disuriahkan’ oleh orang syiah, siapa yang mau?” katanya.
Lebih lanjut dia meragukan penolakan rakyat Suriah kepada Bashar Al-Assad.
“Kalau memang rakyat Suriah menolak Bashar Al-Assad, maka tidak
mungkin Bashar Al-Assad menang mutlak dalam Pemilu di Suriah,” ujarnya.
“Saya pernah tinggal di Suriah, semuanya serba murah. Harga roti
Rp300, lalu harga obat-obatan juga murah. Jadi kecintaan pemerintah
Suriah kepada rakyatnya itu luar biasa,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Ulama Idlib, Syaikh Musthafa Rahaal
menegaskan bahwa Bashar Assad adalah pengikut Sekte Syiah Nushairiyah.
Di balik pembantaian rakyat Suriah, tidak terlepas dari akidah Bashar
Assad.
Anggota Majelis Islam Suriah ini jua membeberkan fakta ada sandiwara di balik pemilu Suriah.
Para peserta pemilu, kata Syaikh Rahaal, hanyalah 25 wilayah Suriah
yang masih dikuasai rezim. “Sebab 75 % sudah dikuasai kaum muslimin,”
ujarnya kepada Tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Suriah.
Sedangkan masyarakat yang masih berada dalam pendudukan Rezim Bashar,
akan dipaksa untuk mengikuti pemilu. “Mereka memilih di bawah todongan
senjata dan dengan darah,” tandasnya.
Syaikh Rahaal mengatakan para ulama Suriah sepakat untuk memboikot
Pemilu. Pemilu dinilai tidak berguna karena masyarakat lebih memilih
Islam.
Sumber: Islampos.com