Kepala SD Negeri Entrop Papua : Kalau Mau Berjilbab, Jangan Sekolah Disini
Indexnesia.com - Saat
ditanya tentang kejadian pengusiran Siswi yang mengenakan Jilbab,
Kepala SD Negeri Entrop Papua membantah. Barsalina Hamadi yang ditemui
oleh Cenderawasih Pos di ruang kerjanya membantah jika dirinya disebut
melakukan pengusiran.
“Saya tidak usir dan saya hanya sampaikan
ke siswa bahwa kami punya aturan soal seragam di sekolah. Saya meminta
untuk tidak berseragam yang lain. Tapi kalau mau seperti itu (berjilbab,
Red) alangkah baiknya kalau ia masuk di sekolah yang mengajarkan untuk
berjilbab dan ada kajian agamanya,” ungkap Barsalina.
Menurut Barsalina, pihaknya mengajarkan muridnya ke depan mereka memiliki kebersamaan.
“Jadi sekali lagi saya tidak mengusir. Seharusnya orang tua tahu aturan di sekolah. Kalau berjilbab otomatis berbeda dengan teman-temannya dan kami anggap mereka tidak taat pada aturan sekolah, padahal sudah kami sampaikan sejak awal,” lanjut Barsalina.
Ternyata kejadian di sekolah ini bukanlah yang pertama kalinya, sebab beberapa tahun yang lalu seorang siswi bernama Paramita pun mengalaminya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh ibu siswi tersebut, Nur Wahida. Namun Paramitha memilih untuk melepas jilbabnya.
“Paramitha di rumah mengenakan jilbab. Ia berangkat sekolah masih mengenakan jilbab. Menjelang memasuki pagar sekolah Paramitha terpaksa melepas jilbabnya,” aku Nur Wahida kapada kabarpapua.net.
Saat ini Paramitha telah duduk di kelas VII SMP, dan bisa kembali mengenakan jilbab karena ia memilih bersekolah di salah satu sekolah Islam di Jayapura.
Ilustrasi Murid SD Berjilbab |
Menurut Barsalina, pihaknya mengajarkan muridnya ke depan mereka memiliki kebersamaan.
“Jadi sekali lagi saya tidak mengusir. Seharusnya orang tua tahu aturan di sekolah. Kalau berjilbab otomatis berbeda dengan teman-temannya dan kami anggap mereka tidak taat pada aturan sekolah, padahal sudah kami sampaikan sejak awal,” lanjut Barsalina.
Ternyata kejadian di sekolah ini bukanlah yang pertama kalinya, sebab beberapa tahun yang lalu seorang siswi bernama Paramita pun mengalaminya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh ibu siswi tersebut, Nur Wahida. Namun Paramitha memilih untuk melepas jilbabnya.
“Paramitha di rumah mengenakan jilbab. Ia berangkat sekolah masih mengenakan jilbab. Menjelang memasuki pagar sekolah Paramitha terpaksa melepas jilbabnya,” aku Nur Wahida kapada kabarpapua.net.
Saat ini Paramitha telah duduk di kelas VII SMP, dan bisa kembali mengenakan jilbab karena ia memilih bersekolah di salah satu sekolah Islam di Jayapura.
Komentar
Posting Komentar